Jakarta (ANTARA) - Analis Kebijakan Komite Pemantauan Pelaksanaan Otonomi Daerah (KPPOD) Eduardo Edwin Ramda mengatakan daya saing daerah berkelanjutan yang berprinsip dinamis dan responsif merupakan kunci untuk mencapai pemulihan pasca-pandemi COVID-19 di Indonesia.

"Daya saing daerah berkelanjutan sebagai kunci pemulihan pasca-pandemi akan dapat tercapai ketika mengedepankan dua prinsip, dinamis dan adaptif dalam tata kelola pemerintahan dan pelayanan publik," jelas Eduardo Edwin Ramda.

Hal tersebut dikemukakannya saat menjadi narasumber dalam webinar nasional bertajuk "Daya Saing Berkelanjutan: Kunci Pemulihan Pascapandemi COVID-19" yang disiarkan langsung di kanal YouTube KPPOD Jakarta, dipantau dari Jakarta, Jumat.

Dalam webinar yang diselenggarakan oleh KPPOD dan Populi Center itu, Edwin secara lebih lanjut menjelaskan prinsip dinamis merupakan kerja dinamis dari lintas pihak di pemerintahan daerah untuk mengantisipasi perkembangan varian COVID-19 yang dinamis pula.

"Ketika kita menghadapi varian COVID-19 yang dinamis, dinamika-dinamika yang terjadi dari segi geopolitik, geoekonomi, dan geososial tentu dapat diantisipasi dengan kerja yang dinamis pula," ucap dia.

Melalui kerja yang dinamis itu, tambah Edwin, berarti pemerintah daerah aktif mengikuti perkembangan yang terjadi selama masa pandemi COVID-19 atau masa kedaruratan.

Baca juga: Pembangunan daerah berkelanjutan perlu dukungan insentif

Baca juga: KPPOD: Daya saing daerah berkelanjutan kunci utama pemulihan Indonesia


Kemudian, prinsip adaptif merupakan sikap dan pikiran pemerintah daerah yang mengedepankan respon adaptif terhadap perkembangan pascapandemi, terutama dari sisi geoekonomi yang paling berdampak akibat pandemi COVID-19.

"Kalau dulu geoekonomi masih bergantung pada sektor tersier seperti pariwisata, sekarang ketika terjadi perubahan akibat adanya pandemi, back to nature, yaitu kembali pada sektor primer," tutur Edwin.

Contoh sektor-sektor primer tersebut, paparnya, meliputi pertanian dan perkebunan. Dengan demikian, pemerintah daerah di Indonesia selama pandemi COVID-19 diharuskan beralih menguatkan sektor pertanian dan perkebunan.

Respon adaptif untuk menguatkan kedua sektor tersebut, dapat dilakukan melalui sosialisasi dan bimbingan teknis kepada para pihak terkait. Dengan demikian, pelaku usaha dan masyarakat di daerah akan mendapatkan pelayanan publik yang prima.

"Nantinya, pelaku usaha di daerah dan masyarakat mendapatkan pelayanan publik yang prima sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari upaya penguatan daya saing daerah secara berkelanjutan," tukas Eduardo Edwin Ramda.

Pewarta: Tri Meilani Ameliya
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2021