Jakarta (ANTARA) - Dewan Asosiasi Klub Eropa (ECA) mengaku berusaha berbicara dengan FIFA mengenai keselamatan para pemain yang akan bertanding dalam Piala Afrika bulan depan serta berbagai pertandingan internasional awal tahun depan.

Negara-negara di seluruh dunia telah memberlakukan larangan dan pembatasan perjalanan sejak munculnya varian baru virus corona, Omicron, di Afrika Selatan.

"Dewan setuju segera terlibat dengan FIFA untuk memastikan semua langkah pencegahan yang diperlukan sudah tersedia demi melindungi para pemain...mengingat situasi kesehatan terus memburuk dengan bentuk yang mengkhawatirkan," kata ECA yang menghimpun lebih dari 240 klub seperti dikutip Reuters.

Baca juga: CAF desak Pemerintah Inggris berikan pengecualian kepada pemain Afrika
Baca juga: Tunisia dan Kamerun lengkapi peserta putaran ketiga zona Afrika


Piala Afrika yang diikuti 24 tim bakal berlangsung di Kamerun dari 9 Januari sampai 6 Februari 2022.

Beberapa klub Liga Premier menolak melepas pemainnya ke negara-negara dalam daftar merah Inggris selama jeda internasional September karena wajib karantina.

Kesepakatan dicapai Oktober lalu untuk mengizinkan pemain yang sudah divaksinasi lengkap guna melakukan perjalanan ke negara-negara daftar merah untuk menjalani laga internasional dengan syarat mereka dikarantina selama 10 hari setelah kembali.

Dewan ECA juga menyatakan dengan suara bulat menentang proposal Piala Dunia dua tahunan FIFA seraya menyebut rencana tersebut mengabaikan perlindungan pemain.

ECA juga menyerukan modernisasi aturan Financial Fair Play dengan mengatakan prinsip-prinsip saat ini sudah tidak sinkron dengan realitas zaman.

Baca juga: Jenewa karantina 2.000 orang gegara dua kasus Omicron
Baca juga: Nepal larang kedatangan dari 8 negara Afrika dan Hong Kong

Pewarta: Jafar M Sidik
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2021