Jakarta (ANTARA News) - PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) mencatatkan kinerja keuangan positif pada triwulan pertama 2011 dengan membukukan laba bersih Rp3,8 triliun, naik signifikan 88,7 persen dibandingkan perolehan laba pada triwulan pertama 2010 Rp2 triliun.

"Pertumbuhan kredit mendorong peningkatan laba bersih perusahaan menjadi Rp3,8 triliun pada triwulan pertama 2011, naik hingga 88,7 persen," ujar Direktur Utama BMRI Zulkifli Zaini saat jumpa pers di Jakarta, Jumat.

Tidak hanya itu, kata dia, peningkatan laba perseroan juga ditopang oleh keberhasilan Bank Mandiri memperoleh hasil penjualan saham PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA).

Ia menambahkan, kenaikan laba operasional hingga 55,2 persen dari Rp6,1 triliun menjadi Rp9,5 triliun termasuk premium income dari AXA Mandiri Financial Services juga menjadi katalis positifnya kinerja keuangan Bank Mandiri.

Disamping itu, papar Zulkifli, kredit di segment retail juga mengalami peningkatan yaitu segment Business Banking tumbuh sebesar 31,5 persen dari Rp17,7 triliun menjadi Rp23,3 triliun.

Ia menambahkan, kredit mikro tumbuh 37,5 persen dari Rp5,6 triliun menjadi Rp7,7 triliun pada Maret 2010 dan Consumer Banking tumbuh 31 persen menjadi Rp32,4 triliun, dari Rp24,7 triliun pada triwulan I pada 2010.

"Apa yang telah kami raih saat ini merupakan perkembangan yang menggembirakan karena total kredit yang disalurkan masih terus tumbuh sehingga memperkuat komitmen Bank Mandiri untuk menjalankan perannya sebagai lembaga intermediasi secara aktif," ujarnya.

Ia menambahkan, kepercayaan masyarakat kepada Bank Mandiri yang tinggi ditunjukkan dengan naiknya penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp356,7 triliun pada Maret 2011 dari Rp312,9 triliun pada Maret 2010.

"Naiknya DPK salah satunya dihimpun dari dana murah seperti Giro dan Tabungan mencapai Rp202,8 triliun, tumbuh 14,7 persen dari posisi Maret 2010 sebesar Rp176,8 triliun," kata dia.

Sebagai upaya untuk meningkatkan pengumpulan dana masyarakat, Zulkifli mengatakan, pihaknya akan meningkatkan kenyamanan bertransaksi, Bank Mandiri terus mengembangkan jaringan kantor cabang, elektronik, maupun jaringan layanan lainnya.

Sejak Maret 2010, lanjut dia, Bank Mandiri sudah menambah 275 unit kantor cabang sehingga menjadi 1.381 unit, penambahan 1.508 unit ATM sehingga menjadi 6.505 unit, dan 189 Micro Business District Center & Micro Business Unit sehingga menjadi 1.000 unit.

"Bank Mandiri juga akan terus mengembangkan jaringan kantor cabang dan elektronik untuk mendukung fokus bisnis di segmen wholesale, transactional Banking, dan retail financing," ujarnya.

Tercatat juga dalam laporan keuangan Bank Mandiri yang berhasil meningkatkan pendapatan non bunga atau fee based income sebesar 145,6 persen dari Rp1,5 triliun di triwulan pertama 2010 menjadi Rp3,7 triliun pada triwulan pertama 2011.

Sementara, aset Bank Mandiri mengalami kenaikan menjadi Rp466,1 triliun sampai Maret 2011 dari sebelumnya Rp399,3 triliun di periode yang sama tahun 2010.

Lebih jauh Zulkifli mengatakan, pihaknya akan mendorong sektor riil, khususnya segmen Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Selain itu, Bank Mandiri juga turut menyalurkan pembiayaan UMKM dengan skema penjaminan pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Ia memaparkan, kredit dengan skim khusus tersebut antara lain Kredit Usaha Rakyat (KUR), Kredit Pengembangan Energi Nabati dan Revitalisasi Perkebunan (KPEN-RP), Kredit Ketahanan Pangan dan Energi (KKPE) dan Kredit Usaha Pembibitan Sapi (KUPS).

"Total penyaluran Kredit dengan skim khusus tersebut mencapai Rp6,4 triliun hingga Maret 2011 dengan penyaluran terbesar dialokasikan pada KUR, yakni sebesar Rp4 triliun kepada sekitar 76 ribu nasabah atau 62 persen dari seluruh portofolio kredit skim khusus," papar dia.

(ANTARA/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011