Kelompok musik yang digawangi tiga perempuan berhijab itu berhasil memukau penonton konser mereka di le Botanique Brussel, menurut keterangan tertulis KBRI Brussel, Minggu.
Tampil selama hampir satu setengah jam, band yang digawangi Sitti, Widi dan Marsya itu mendapat sambutan hangat penonton, terlebih ketika membawakan karya mereka "God, Allow Me (Please) To Play Music".
Melihat sambutan yang meriah dari penonton, sang vokalis, Marsya, sempat menitikkan air mata.
Duta Besar Indonesia untuk Belgia Andri Hadi yang menonton penampilan VoB mengungkapkan rasa bangganya.
“Saya baru pertama kali nonton musik metal Baceprot, dan saya jatuh cinta," kata Andri Hadi.
Konser itu digelar dengan protokol kesehatan yang ketat. Penonton wajib menunjukkan sertifikat vaksin COVID-19 sebelum masuk. Mereka dilarang berdiri dan wajib memakai masker sepanjang konser.
Selain memperlihatkan kemampuan bermusik yang mengagumkan, VoB juga menunjukkan budaya Indonesia dan moderasi Islam di Indonesia.
Mereka berhasil menampilkan identitas Indonesia sebagai negara demokratis dengan penduduk Muslim terbesar di dunia.
Marsya mengaku lagu-lagu yang diciptakan VoB terinspirasi dari kondisi yang mereka lihat sehari-hari. Inspirasi itulah yang membuahkan lagu "God, Allow Me (Please) To Play Music" yang menggambarkan kegalauan mereka menghadapi penolakan terhadap perempuan berhijab yang memainkan musik metal.
Meski tampil di tengah musim dingin, ketiga personel VoB mengaku sangat bangga dan senang bisa tampil di Eropa. Apresiasi tinggi dari penonton adalah sumber energi dan kehangatan, kata mereka.
"Fight Dream Believe: European Tour 2021" merupakan tur pertama VoB di Eropa. Belgia adalah negara kedua yang mereka kunjungi setelah Belanda.
Setelah Brussel, mereka akan melanjutkan tur ke Rennes (Prancis), Arlon (Belgia) dan Jenewa (Swiss). Tahun depan mereka juga akan hadir di Wacken Festival di Jerman.
Baca juga: KBRI: Komunitas selam Belgia tak sabar kunjungi Indonesia lagi
Baca juga: KBRI Brussel promosikan berbagai produk ramah lingkungan Indonesia
Pewarta: Azis Kurmala
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2021
