Purwakarta (ANTARA) - Badan Usaha Milik Daerah (BUMDI DKI Jakarta PAM Jaya mengoptimalkan sungai, situ, embung, hingga waduk di Jakarta untuk mengamankan pasokan air baku menjadi air bersih.

Diketahui selama ini, PAM Jaya mendapatkan 81 persen pasokan air baku dari Jatiluhur Jawa Barat dan Cisadane Banten sebesar 16 persen.

Baca juga: Pipanisasi PAM Jaya masuk Kemal Muara untuk kejar target 2023

"Apa yang kita lakukan adalah memanfaatkan air-air yang ada di Jakarta dari 13 sungai. Di mana saat ini baru dua sungai selain Ciliwung (Kanal Banjir Barat), yaitu Krukut dan Pesanggrahan, kemudian waduk, situ dan embung," kata Direktur Utama PAM Jaya Priyatno Bambang Hernowo di Waduk Jatiluhur Purwakarta, Jawa Barat, Minggu.

Pasalnya, kata Bambang, pasokan air baku dari Jatiluhur adalah 16.800 liter per detik (lps) dikelola oleh Instalasi Pengelolaan Air (IPA) Buaran yang mengelola 6.000 lps, kemudian IPA Pulau Gadung 4.500 lps, serta di IPA Pejompongan 6.300 lps.

Selain dari Jatiluhur, PAM juga mendapat air baku dari PDAM Tangerang ada yang mengolah air Cisadane untuk Jakarta sebagai air curah yang sudah bersih sebanyak 2.875 lps.

Sementara pasokan dari sungai di Jakarta dan yang lainnya sekitar 6 persen terdiri dari hulu Sungai Krukut sebanyak 400 lps, Sungai Pesanggrahan (150 lps), Kanal Banjir Barat (500 lps), dan Sistem Pengolahan Air Minum (SPAM) Hutan Kota Pejompongan (600 lps).

"Jadi bisa dibayangkan ketergantungan kita berasal dari luar di Jakarta," ucap Bambang.

Baca juga: Mulai 2023, PAM Jaya distribusikan air bersih dari Sungai Ciliwung

Karena itu, Bambang menuturkan PAM Jaya akan memaksimalkan pasokan air baku dari 13 sungai, dan 102 situ, embung serta waduk.

Yang terdekat, PAM akan memanfaatkan air Sungai Ciliwung dengan membuat IPA di Pejaten yang saat ini tahap perencanaan dan juga Kali Pesanggrahan sebanyak 750 lps.

"Itu akan tambah pasokan di Jakarta. Selain juga akan kita manfaatkan proyek yang telah dibangun oleh Dinas Sumber Daya Air ada embung, situ, waduk yang jumlahnya 102 dan saat ini belum banyak kita manfaatkan," tutur Bambang.

Meski, kata Bambang, keberlanjutan sumber air itu jika kemarau akan surut, namun paling tidak bisa dijadikan pengaman Jakarta dari sisi air baku dan banjir.

"Jadi ini akan kami manfaatkan karena secara fungsional kita bekerjasama dengan Dinas SDA untuk manfaatkan embung situ waduk dan beberapa sungai.
Kemudian yang dalam perencanaan juga di Situ Babakan juga akan dibangun IPA oleh SDA sekitar 200 lps," ujar Bambang.

Baca juga: Bapemperda rampungkan pembahasan pasal pada revisi Perda PDAM Jaya

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Taufik Ridwan
Copyright © ANTARA 2021