Surabaya (ANTARA News) - Korban tewas akibat banjir bandang dan tanah longsor di Kabupaten Jember, Jawa Timur, hingga Rabu siang tercatat 77 orang dan puluhan lainnya mengalami luka berat dan ringan. Bupati Jember Ir. MZA Djalal kepada wartawan di Jember mengatakan, dari 77 korban tewas tersebut, 71 dari Desa Kemiri Kecamatan Panti, sementara enam lainnya masing-masing dari Kecamatan Arjasa satu orang, Rambipuji dan Tanggul masing-masing dua orang, serta dari Sukowono satu orang. "Hingga saat ini, masih ada 20 korban tewas di wilayah Desa Kemiri yang belum bisa dievakuasi karena berada di lokasi yang sulit dijangkau," katanya. Ke-20 korban tewas tersebut berada di area Perkebunan Gunung Pasang dan PT Jatiwatie yang hingga kini jalurnya masih sulit dijangkau tim SAR dari TNI dan Brimob. Bupati Djalal menambahkan saat ini petugas Satuan Koordinasi Pelaksana Penanggulangan Bencana (Satkorlak PB) bersama tim SAR sedang berusaha melakukan evakuasi terhadap puluhan korban tewas yang masih terisolasi. Sementara itu, jajaran TNI AL Lanudal Juanda telah mengerahkan satu unit helikopter untuk membantu upaya evakuasi bagi para korban yang berada di sekitar Pegunungan Argopuro. Komandan TNI AL Lanudal Juanda Kolonel Laut (P) Sipahutar mengatakan pihaknya menurunkan sebanyak 12 personel tim SAR untuk membantu proses evakuasi pada korban. "Mereka akan bekerja maksimal selama tiga hari, namun apabila kondisi masih membutuhkan bantuan, tugas mereka akan diperpanjang," katanya. Sementara itu, para relawan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jatim juga telah melakukan bakti sosial untuk membantu warga Dusun Bunot dan Delima, Desa Kemiri membuat jembatan darurat dari bambu guna proses evakuasi pengungsi dan suplai makanan. Kapolda Jatim Irjen Pol Herman Surjaadi Sumawiredja yang meninjau lokasi bencana, juga telah mengerahkan personelnya untuk membantu proses evekuasi para korban tewas dan warga yang terjebak didaerah terisolasi. Ia juga menegaskan telah menurunkan tim investigasi untuk meneliti penyebab terjadinya banjir bandang dan longsor yang merenggut nyawa puluhan jiwa tersebut. "Kami sudah turunkan tim untuk meneliti bencana ini, apakah karena memang karena hutan gundul akibat illegal logging atau benar-benar faktor alam," katanya. Sebelumnya, Gubernur Jatim Imam Utomo mengatakan banjir bandang dan longsor di Jember akibat luapan air di telaga kecil yang berada di Pegunungan Argopuro yang tidak mampu menampung tingginya curah hujan.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006