Padang (ANTARA News) - Pemerintah pusat memberikan dukungan dalam pembangunan jalur Kereta Api (KA) Sumatera Barat (Sumbar) dengan mengalokasikan anggaran senilai Rp67 miliar.

"Pemerintah pusat telah merespons rencana Pemprov Sumbar dalam pembangunan jalur KA Duku- Bandara Internasional Minangkabau (BIM). Dukungan dibuktikan dengan telah dianggarkannya dana sebesar Rp67 miliar," kata Kepala Dinas Perhubungan Sumbar, Akmal di Padang, Minggu.

Kadishub Sumbar menjelaskan, pemerintah pusat menyetujui pembangunan jalur KA Duku-BIM itu dalam Musrengbang kepala daerah (gubernur, bupati/wali kota) di Jakarta beberapa waktu lalu.

Namun, sekarang proses pengerjaan dihadapkan kendala pembebasan lahan sepanjang 4,2 KM pada jalur yang direncanakan tersebut.

Anggaran untuk pembebasan lahan itu, sebesar Rp5 miliar yang bersumber dari APBD Provinsi Sumbar.

"Sekarang yang bermasalah hanya pembebasan lahan. Jika itu selesai, tentu tahun depan pembangunan jalur KA Duku-BIM bisa dimulai," katanya.

Soal penetapan ganti rugi tanah warga yang terkena imbas, tambahnya, sedang dibicarakan masyarakat Ketaping bersama tim sembilan --terdiri atas pemerintah Padang Pariaman, tokoh masyarakat setempat dan pihak terkait lainnya.

Sebelumnya, manajamen PT Kereta Api Indonesia (KAI) Divisi Regional (Divre) II bersama Pemprov Sumbar akan memulai pembangunan jalur kereta dari Duku-BIM.

Tujuannya untuk mempermudah akses masyarakat yang hendak berangkat melalui BIM yang merupakan program jangka pendek bersamaan dengan dibukanya jalur KA Indarung-Solok untuk kereta barang.

Dalam tahun yang sama, KAI juga memulai proyek rehabilitasi jalur KA yang sudah berhenti beroperasi atau dilintasi, seperti Pariaman-Naras- Sungai Limau.

Saat ini KA yang beroperasi yaitu, KA Reguler Sibinuang rute Padang-Pariaman sebanyak empat kali sehari.

Kereta api wisata Dang Tuanku Padang-Pariaman dua kali perjalanan pada hari Minggu. Kereta api wisata Danau Singkarak, Padang Panjang-Sawahlunto.

Selanjutnya, KA uap "Mak Itam" Kota Sawahlunto-Muaro Kalaban hanya disewakan, sebab ini menggunakan tenaga batu bara. Kemudian kereta api barang Indarung-Pelabuhan Teluk Bayur yang jalurnya sepanjang 16 Km. Perjalanannya sebanyak 14 kali perjalanan dengan membawa 20 gerbong semen curah, masing masing 30 ton.(ANT/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011