Seoul (ANTARA) - Saham-saham Korea Selatan jatuh pada perdagangan Senin pagi, seiring melemahnya pasar Asia ketika varian virus corona Omicron menyebar ke lebih banyak negara dan meningkatnya kehati-hatian investor menjelang data inflasi AS, sementara won maupun imbal hasil obligasi turun.

Indikator utama Bursa Efek Korea, Indeks Harga Saham Gabungan Korea (KOSPI) tergelincir 3,58 poin atau 0,12 persen menjadi diperdagangkan di 2.964,75 poin pada pukul 01.52 GMT, berada di jalur untuk penurunan pertama dalam empat sesi.

Di antara saham-saham kelas berat, raksasa teknologi Samsung Electronics naik 0,40 persen, sementara rekannya SK Hynix merosot 0,85 persen. Pembuat baterai LG Chem dan perusahaan platform Naver juga melemah masing-masing 0,56 persen dan 2,49 persen.

Varian Omicron muncul di lebih banyak negara dan telah menyebar ke sekitar sepertiga negara bagian AS. Di Korea Selatan, total ada 24 kasus Omicron yang dikonfirmasi sejauh ini.

Data pekerjaan AS mengisyaratkan tapering lebih awal dari perkiraan oleh Federal Reserve AS ketika mereka bertemu akhir bulan ini, dengan fokus sekarang beralih ke laporan harga konsumen yang akan dirilis pada Jumat (10/11).

Di papan utama, investor asing adalah penjual bersih saham senilai 18,1 miliar won (15,29 juta dolar AS).

Won dikutip pada 1.184,4 per dolar di platform penyelesaian transaksi dalam negeri, 0,36 persen lebih rendah dari penutupan akhir pekan lalu.

Dalam perdagangan luar negeri, won dikutip pada 1.183,5, sedangkan dalam perdagangan non-deliverable forward, kontrak satu bulannya dikutip pada 1,183,1.

Di pasar uang dan utang, kontrak berjangka Desember pada obligasi berjangka tiga tahun naik 0,14 poin menjadi 109,00.

Imbal hasil obligasi pemerintah Korea 3-tahun yang paling likuid turun 4,1 basis poin menjadi 1,860 persen, sedangkan imbal hasil obligasi pemerintah Korea 10-tahun yang dijadikan acuan turun 4,2 basis poin menjadi 2,191 persen.

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2021