Besarnya saya enggak tahuJakarta (ANTARA News) - Partai Demokrat membenarkan adanya bantuan uang yang diberikan kepada Pondok Pesantren Al Zaytun.
"Besarnya saya enggak tahu," kata Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Saan Mustopa di Jakarta, Senin.
Saan menegaskan, Pondok Pesantren Al Zaytun sendiri terbuka untuk siapa saja. Bahkan mantan Presiden RI BJ Habibie, mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla, mantan calon presiden Wiranto pernah ke sana.
"Al-Zaytun sebagai sebuah sumber pendidikan yang berkontribusi pada dunia pendidikan dan itu bukan hanya dari ini Pak Harto, Pak Habibie datang ke situ," kata Saan.
Karena itu, Saan menolak jika Partai Demokrat disusupi NII. Sebab sekali lagi kunjungan tersebut sangat biasa.
"Sama dengan kalo ada orang datang ke pesentren Abu bakar Baasyir apa lalu dibilang mendukung?" katanya.
Ia menambahkan, kunjungan Partai Demokrat ke sana jangan dikaitkan dengan gerakan Negara Islam Indonesia (NII).
"Itu kan soal biasa saja, layaknya tokoh masyarakat sesuatu yang biasa karena memang kita concern pada pesantren sebagai sebuah proses pendidikan," kata Sekretaris Fraksi Partai Demokrat.
Saan mengungkapkan kedatangan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum, Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono serta beberapa petinggi Demokrat termasuk dirinya ke Cirebon, Jawa Barat 16 Maret lalu bukan khusus mengunjungi ponpes yang diduga menjadi sarang NII. Di Cirebon, mereka mengunjungi enam ponpes lainnya.
"Kita lakukan setiap hari, semua pesantern yang ada di Cirebon,"jelasnya.
Sementara itu, Ketua DPP Partai Demokrat Achsanul Qosasih menyatakan mengaitkan kedatangan petinggi Demokrat ke Al-Zaytun dengan NII sangat berlebihan. Jika pun benar Demokrat ke sana hanya untuk silahturahmi biasa.
(Zul/S026)
Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011