Jakarta (ANTARA News) - Tim Ekspedisi Tujuh Puncak Dunia (Seven Summits) mulai melakukan pendakian ke Puncak Denali (6.194 mdpl) di Alaska Amerika Serikat setelah sebelumnya menjalani pelatihan dari Guide American Alpine Institute.

Berdasarkan siaran pers yang diterima ANTARA, Rabu, tim yang beranggotakan empat pendaki utama Ardeshir Yaftebbi, Iwan Irawan, Martin Rimbawan dan Fajri Al Luthfi. Selain itu satu juga didukung satu orang wartawan dan dua orang guide.

Tim Ekspedisi Seven Summits memulai pendakian Gunung Denali (McKinley) (6.194 m) pada Senin (2/5) pukul 11.00 waktu setempat menuju Camp 1 (3.048 meter diatas permukaan laut/mdpl). Kemudian dilanjutkan ke camp 2 (3.413 mdpl) dan berlanjut ke camp 3 (4.328 mdpl), pendakian tersebut berjarak hampir 26 mil.

Jarak tersebut merupakan akumulasi jarak yang akan dilalui tim dengan melewati tiga titik camp dan dua lokasi cache sebagai proses aklimatisasi sebelum tim melakukan pendakian ke High Camp (lokasi camp sebelum Tim melakukan summit attack).

Apabila cuaca cerah dan mendukung maka proses pendakian hingga camp 3 diperkirakan akan berlangsung selama 7-8 hari sehingga tim diharapkan dapat sampai di camp 3 pada tanggal 10 Mei 2011.

Selama pendakian fase ini, tim akan bergerak dengan teknik moving together atau bergerak bersama-sama. Teknik ini menuntut tim untuk bergerak dan berjalan dalam irama serta kecepatan yang relatif sama, karena para pendaki akan berjalan dan terkait dalam satu tali.

Selain itu terdapat perbedaan dalam pendakian Denali (McKinley) dibandingkan dengan empat pendakian sebelumnya yaitu ketiadaan jasa porter. Dengan demikian para pendaki harus mengangkut sendiri perlengkapan maupun persediaan yang dibutuhkan selama pendakian ini dengan menggunakan sled yang didesain khusus sehingga tidak terlalu memberatkan pendaki bergerak saat melakukan pendakian.

Setiap pendakian seorang pendaki akan membawa ransel (10-15 kg) dan menarik sled seberat 20 kg. Tantangan pendakian pun tidak berhenti disitu, suhu ekstrim Gunung Denali (McKinley) juga ikut berperan ditandai dengan temperatur rata-rata -20 0C sampai -10 0C.

Rute West Buttress menjadi pilihan tim dan pemandu AAI, selain merupakan jalur yang lazim digunakan para pendaki Gunung Denali (McKinley).

Berdasarkan data yang diterima Sekretariat Seven Summit Jakarta, rute ini menyediakan medan pendakian yang menantang dimulai dengan medan pendakian yang relatif landai dari Base Camp Kahiltna Glacier hingga Camp 2. Setelah Camp 2 medan pendakian mulai menanjak hingga melewati akhir dinding West Buttress.

Kemudian Tim pendaki mulai menggunakan sepatu salju dengan crampons pada ketinggian 3.730 m untuk melanjutkan pendakian di areal yang memiliki salju yang keras. Setelah mencapai Windy Corner pada ketinggian 4.145 mdpl, tim akan melakukan pendakian yang menanjak dengan dataran yang memiliki retakan yang dalam saat mendekati puncak Kahiltna Glacier (4.328 mdpl) atau yang lebih dikenal dengan Camp 3.

Saat Tim Ekspedisi mencapai rute West Buttress pada ketinggian 4.328 mdpl maka pemandangan keindahan Kahiltna bagian bawah dan Gunung Foraker akan menyambut kedatangan mereka. Di sisi yang lain terhampar pula pemandangan putih puncak Gunung Denali, West Rib serta Messnes Couloir. Dan apabila beruntung, Tim Ekspedisi dapat menyaksikan pemandangan matahari terbenam dengan berlatarkan pemandangan wilayah Alaska.

Apabila cuaca cerah dan mendukung maka perjalanan ekspedisi Gunung Denali (McKinley) diperkirakan Tim Ekspedisi Seven Summits akan mencapai puncak Gunung Denali (McKinley) pada 13 Mei 2011. Dan diperkirakan kembali mencapai Talkeetna pada 21 Mei 2011.

Puncak Denali adalah pundak kelima dari tujuh puncak yang menjadi sasaran. Tim yang sebelumnya berjumlah enam orang itu telah menyelesaikan empat pendakian.

Empat pendakian yang telah dilakukan adalah Puncak Cartenz (4.884 mdpl) di Papua, Kilimanjaro (5.895 mdpl) di Tanzania, Elbrus (5.642 mdpl) di Rusia dan Aconcagua di Argentina. Namun pada pendakian keempat hanya lima pendaki saja yang sukses sampai puncak.

Setelah ke Puncak Denali, Tim Ekspedisi Tujuh Puncak Dunia akan melanjutkan pendakian ke Puncak Vinson Massif (4.897mdpl) di Kutub Utara dan terakhir atap dunia Puncak Everest (8.848 mdpl) di Himalaya.  (B016/I015/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011