Markas Besar PBB (ANTARA News) - Kepala jaksa penuntut Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) pada hari Rabu mengatakan akan meminta penerbitan tiga surat perintah penangkapan terhadap rezim Muamar Gaddafi. Alasan penangkapan itu adalah kejahatan terhadap kemanusiaan yang hingga sekarang masih berlangsung.

Kepala kejaksaan Luis Moreno-Ocampo tidak menyebut nama sasaran surat perintah penangkapan itu. Dewan Keamanan PBB akan mengumumkannya dalam beberapa pekan mendatang. Gaddafi hampir pasti akan berada dalam daftar pertama itu.

Dewan Keamanan PBB dengan suara bulat menyetujui resolusi pada Februari lalu untuk meminta penyelidikan Pengadilan Kriminal Internasional.

"Serangan yang meluas dan sistematis terhadap penduduk sipil telah dan terus dilakukan di Libya, termasuk pembunuhan dan penyiksaan sebagai kejahatan terhadap kemanusiaan," kata Moreno-Ocampo kepada dewan yang beranggotakan 15 negara itu.

Tuntutan lainnya yang mungkin menyusul adalah kejahatan perang karena ada dugaan penggunaan bom klaster dan penggunaan senjata berat terhadap warga sipil.

Iia juga mengatakan ICC juga akan menyelidiki kematian puluhan warga sub-Sahara Afrika di ibu kota pemberontak Benghazi akibat "massa marah" yang yakin mereka adalah tentara sewaan Gaddafi.

Ribuan orang telah tewas sejak pemberontakan di Libya, 15 Februari, dengan antara 500 dan 700 orang dilaporkan tewas pada Februari, kata penuntut itu pada para duta besar (di PBB).

Rencana untuk menghadapi demonstrasi itu telah dimulai beberapa pekan sebelum demonstrasi pertama -- dengan pasukan keamanan Gaddafi diperingatkan oleh pergolakan di Mesir dan Tunisia, kata Ocampo.

"Januari, tentara asing disewa dan dibawa masuk ke Libya," katanya pada dewan keamanan.

Pasukan Libya menembakkan peluru tajam pada demonstran pemberontak di Benghazi pada 17 Februari, menewaskan sejumlah demonstran, katanya. Bukti lainnya menyusul di sejumlah kota besar.

Pasukan keamanan  membawa mayat dari jalan dan rumah sakit dan para dokter tidak diperbolehkan menyebutkan jumlah mereka yang tewas, ujarnya.

"Penangkapan, penyuksaan, pembunuhan dan penghilangan paksa sistematis telah dilaporkan di Tripoli, Al Zawiyah, Zintan dan di pegunungan Nafousa.

Moreno-Ocampo menambahkan ia memilki sedikit-dikitnya dua saksi yang akan menerangkan setiap tuduhan bersama dengan bukti video dan foto untuk mendukung kasus mereka.

"Saya akan minta hakim untuk mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk memberi tanggung jawab kriminal terbesar pada kejahatan terhadap kemanusiaan" di Libya sejak 18 Februari lalu.

Moreno-Ocampo menyatakan bahwa Dewan Keamanan harus memulai "perencanaan dan persiapan serius" untuk melakukan penangkapan.

Ia juga menyoroti kematian puluhan warga Afrika "yang keliru diduga sebagai tentara upahan" yang disewa oleh Gaddafi.

"Menurut laporan massa demonstran yang marah telah menyerang warga sub Sahara Afrika di Benghazi dan beberapa kota lainnya serta meneaskan puluhan dari mereka," katanya.

Pemberontak di Benghazi diduga juga telah menangkap sejumlah warga sub-Sahara Afrika, tapi Moreno-Ocampo mengatakan belum  jelas apakah mereka pekerja imigran atau petempur yang tertangkap.

Dewan Keamanan sekarang terbelah mengenai taktik yang digunakan untuk mengakhiri konflik. China dan Rusia telah mengecam serangan udara koalisi intertnasional sebagai melampaui mandat dewan untuk melindungi warga sipil.Prancis dan Inggris mmembela perlunya campur tangan (militer) itu.
(S008/C003) 

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011