Jakarta (ANTARA) - Film “Kadet 1947” menyabet dua piala dalam ajang penghargaan Jogja- NETPAC Asian Film Festival (JAFF) 16 dari nominasi “Best Directing” dan “Best Film” untuk program Indonesian Screen Awards.

Program tersebut menjadi ajang kompetisi bagi film- film dari dalam negeri yang menunjukan kebangkitan dan keberhasilan setelah sempat tertunda akibat pandemi COVID-19.

“Kami sangat bangga, karena kerja keras seluruh kru dan aktor selama pandemi terbayarkan. Film ini bukan cuma menceritakan perjuangan para kadet, tapi juga menggambarkan kami para kadet dibalik layar yang berkomitmen membuat film untuk Indonesia meski di tengah masa-masa sulit," ujar Produser dari “Kadet 1947” Celerina Judisari dalam keterangan tertulisnya dikutip, Selasa.
​​​
Baca juga: Anneth rilis "Bakti" untuk film "Kadet 1947"

​​Penghargaan ini dikatakan Celerina juga melengkapi apresiasi penonton yang  diterima selama dua minggu terakhir.

"Bahwa film ini berhasil membuat mereka lebih cinta dan bangga sama Indonesia. Ayo teman-teman, saksikan Kadet 1947 di bioskop selama masih tayang,” tambah dia.

Penghargaan “Best Directing” juga menjadi cerminan sinergi yang selaras antara duo sutradara Kadet 1947, Rahabi Mandra dan Aldo Swastia. Mengarahkan 15 aktor dan ratusan kru, serta merumuskan eksekusi adegan-adegan yang menjadi film berdurasi 110 menit ini tentu memiliki banyak tantangan dan cerita tersendiri.

Dalam berbagai kesempatan, baik Rahabi dan Aldo menyatakan bahwa adanya pemikiran dari dua sutradara justru mendorong penggarapan film dengan lebih maksimal, karena ada kombinasi perspektif mengenai kualitas, selera, dan ide di antara keduanya.

Film produksi Temata Studios dan Celerina Judisari Production serta didukung oleh Legacy Pictures itu mulai tayang di layar- layar lebar Tanah Air sejak 25 November 2021.

Mengisahkan awal mula kerdirgantaraan di Indonesia terbentuk dan mengisahkan perjuangan untuk mempertahankan kemerdekaan yang sah dimotori oleh para pemuda di masanya.

Dibintangi oleh para aktor- aktor muda Tanah Air seperti Bisma Karisma, Kevin Julio, Ibnu Jamil, hingga Indra Pacique,film itu terasa pas sebagai bentuk hiburan namun juga edukasi bagi masyarakat.

Hal itu disampaikan oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim yang menyarankan film itu merekomendasikan “Kadet 1947” sebagai tayangan keluarga yang menghibur namun juga mendidik.

“Banyak sekali hal-hal positif menarik yang bisa dipelajari dalam karya film ini. Karena itu saya merekomendasikan film ini jadi tontonan keluarga Indonesia untuk semua kalangan umur,” kata Nadiem.

Meski saat ini bukan jaman perang, Nadiem mengatakan kecintaan terhadap Indonesia yang diperlihatkan dalam film Kadet 1947 harus dimiliki oleh seluruh rakyat Indonesia khususnya para generasi muda.

Rasa cinta Tanah Air yang besar tersebut bisa menjadi modal untuk bisa menopang kemajuan Indonesia di era modern saat ini.

“Rasa nasionalisme tidak harus berupa perjuangan mengusir penjajah, tapi bisa diterapkan di masa sekarang ini di segala bidang. Hal ini menjadi tugas kita sebagai generasi penerus para pejuang Indonesia,” tutup Nadiem.

Baca juga: Film "Kamu Tidak Sendiri" tayang perdana di JAFF 2021

Baca juga: Wakil Ketua MPR sosialisasikan Empat Pilar lewat film Kadet 1947

Baca juga: Pemain "Kadet 1947" akui kesulitan perankan sosok pahlawan RI

Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021