Gianyar, Bali (ANTARA) - Bupati Gianyar I Made Mahayastra bersama Kepala OJK (Otoritas Jasa Keuangan) Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara Giri Tribroto, Direktur Utama Jamkrida Bali Mandara (Perseroda) Ketut Widiana Karya, melakukan peluncuran kembali Program KURDA GAS (Kredit Usaha Rakyat Daerah Gianyar Aman Sejahtera) di Balai Serba Guna Desa Singapadu, Kecamatan Sukawati.

"Program KURDA GAS kini bersinergi dengan kurbali.com sehingga diluncurkan kembali, yang dirangkai dengan kegiatan penandatanganan kesepakatan dan perjanjian kerja sama Program Simpel (Simpanan Pelajar) antara Dinas Pendidikan Kabupaten Gianyar dengan PT BPR Bank Daerah Gianyar serta peluncuran website TPAKD Kabupaten Gianyar," kata Bupati Gianyar I Made Mahayastra, dalam siaran pers Diskominfo Gianyar, Rabu.
​​​​​
KURDA GAS merupakan salah satu program terobosan dari Bupati Gianyar, sebagai salah satu upaya untuk mengentaskan kemiskinan dan memberikan akses keuangan yang lebih luas bagi masyarakat, khususnya keluarga kurang mampu, untuk memperoleh modal berusaha.

Sedangkan Program Simpel, lanjut Bupati, merupakan program dari pemerintah pusat yang dalamnya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gianyar difasilitasi oleh PT BPR Bank Daerah Gianyar  sebagai salah satu BUMD. 

Ia mengatakan kegiatan tersebut bertujuan memasyarakatkan program-program Pemkab Gianyar di bidang keuangan yang dapat diakses oleh masyarakat, dan mengedukasi masyarakat tentang literasi dan inklusi keuangan.

Kepala OJK  Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara Giri Tribroto mengatakan dalam acara bisnis matching TPAKD akan dilaksanakan peluncuran kembali KURDA GAS yang sudah disinergikan dengan kurbali.com, dan penandatangan MoU kerja sama Program Simpel serta vaksinasi Covid-19 kepada lansia, yang disertai dengan pemberian paket sembako dari Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI).

Giri Tribroto menambahkan pada tahun 2019 OJK melakukan survei nasional inklusi dan literasi keuangan dengan hasil indek inklusi keuangan secara nasional mencapai 76,19 persen, meningkat dari 3 tahun yang mencapai 67,18 persen.

Sedangkan untuk Provinsi Bali mencapai 76,19 pada 2016, meningkat menjadi 92,91 persen pada 2019. Hal itu menunjukkan tingkat inklusi pada sektor jasa keuangan masyarakat Bali lebih tinggi dari inklusi keuangan nasional.
​​​​​​
Bupati Gianyar menambahkan pada saat dirinya maju sebagai bupati, banyak yang disampaikan kepada DPRD maupun masyarakat terkait dengan rasio gini, di mana terjadi kesenjangan antara yang kaya dengan yang miskin, yang berpendidikan tinggi dengan yang berpendidikan rendah, serta kesenjangan akses keuangan.

Karenanya harus ada program yang langsung dirasakan oleh masyarakat yang belum dapat mengakses, sehingga kesenjangan itu bisa dipotong dengan adanya kebijakan kepala daerah, dengan regulasi yang ada serta tidak boleh menyimpang dari peraturan yang ada.

“Sehingga saya melaunching KURDA, ada yang memakai agunan dan ada yang tanpa agunan yang diberikan kepada koperasi, UMKM, maupun perorangan,” ujar Mahayastra.

Namun faktanya masyarakat kecil masih sedikit mendapatkan akses dari kebijakan yang dibuat, sehingga dilakukan evaluasi pengentasan kemiskinan yang ada di Kabupaten Gianyar, dengan melakukan empat aksi yaitu bedah rumah, rehab rumah, jambanisasi, dan permodalan. Dalam permodalan yang ditunjuk sebagai operator penyelenggara adalah Bank Daerah Gianyar.

Baca juga: Bupati Gianyar sampaikan empat pengantar raperda

Baca juga: Bupati Gianyar beri dana bantuan untuk pedagang Pasar Blahbatuh

Pewarta: Adi Lazuardi
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021