Jakarta (ANTARA) - PT Asuransi Kredit Indonesia atau PT Askrindo dan PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau RNI menyepakati Perjanjian Kerjasama Penyaluran Program Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil (PUMK).

Melalui perjanjian kerja sama ini, Askrindo memiliki peran sebagai pihak yang berkewajiban menyediakan Dana Program PUMK Kolaborasi dan akan disalurkan kepada Pabrik Gula Candi Baru sebagai avalis atau penjamin.

“Dana PUMK tersebut disalurkan kembali oleh PG Candi Baru kepada 78 Petani Tebu dalam bentuk pinjaman Tebu Rakyat Kemitraan,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama PT Askrindo Liston Simanjuntak dalam keterangan pers di Jakarta, Rabu.

Total dana PUMK yang akan disalurkan oleh Askrindo mencapai Rp5 Milyar lebih untuk masa tanam tahun 2021/2022.

Selanjutnya, RNI sebagai induk holding dari PG Candi Baru disebut melakukan fungsi pengawasan, monitoring, dan penagihan dari pinjaman program PUMK yang dikelola oleh PG Candi Baru.

Liston Simanjuntak mengharapkan sinergi penyaluran dana PUMK bagi para petani tebu dapat meningkatkan produktivitas tebu yang dihasilkan yang berdampak terhadap peningkatan pendapatan dari para petani.

Hal ini dianggap selaras dengan Tujuan Pembangungan Berkelanjutan (TPB) pada pilar ekonomi, yakni TPB No. 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi).

Secara tidak langsung, penyaluran dana PUMK dinilai juga mendukung terwujudnya upaya swasembada gula nasional.

"Pemerintah beberapa waktu lalu telah mencanangkan program swasembada gula untuk tahun 2024-2025, sejalan dengan itu melalui program PUMK ini kami juga berupaya memberikan dukungan untuk mewujudkan program swasembada tersebut dan sebagai bentuk Askrindo nyata bagi negeri,” ungkap Liston.

Direktur Utama PT RNI (Persero) Arief Prasetyo Adi mengatakan bahwa perluasan kerja sama di bidang pangan ini sesuai arahan Menteri BUMN Erick Thohir beberapa waktu lalu terkait peran dan kontribusi BUMN dalam ketahanan pangan dan swasembada gula dapat menjadi penyeimbang untuk pertumbuhan ekonomi nasional.

Dalam mewujudkannya, lanjut Arief, Menteri Erick berharap agar BUMN Pangan dapat mengedepankan kolaborasi termasuk untuk industri gula nasional.

“Sesuai arahan Menteri BUMN Erick Thohir yang berpesan dalam mewujudkan keseimbangan sektor pangan, BUMN Pangan perlu membangun kolaborasi dengan Petani, BUMN maupun pihak lainnya," ujarnya.

Lebih lanjut, dikatakan kolaborasi antara BUMN Pangan dengan BUMN Keuangan tentunya mengedepankan peningkatan inklusivitas dan kesejahteraan petani tebu guna mendukung transformasi pangan gula melalui program kemitraan petani.

Adapun skema proses bisnis kerja samanya adalah RNI melalui anak usahanya PG Candi Baru bermitra dengan Petani Tebu Rakyat untuk bahan baku tebu, diolah menjadi produksi Gula Kristal Putih dan Tetes/Molasses. Kemudian dilakukan penjualan melalui skema retail maupun sistem lelang gula.

Sedangkan pendanaan UMK disalurkan dari Tanggung jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Askrindo melalui Koperasi Unit Desa (KUD), BUMDes, Rayon ataupun kelompok petani.Baca juga: Jelang akhir 2021, Askrindo catat laba Rp917 miliar
Baca juga: RNI: Merger 6 BUMN pangan bakal perkuat ekosistem pangan nasional
Baca juga: Askrindo ikut gerakan kolaborasi BUMN Hijaukan Indonesia

 

Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2021