Jakarta (ANTARA) - Penulis Nadhifa Allya Tsana atau yang dikenal dengan nama pena Rintik Sedu mengajak generasi muda untuk berani mencoba menciptakan sebuah karya.

Menurut gadis yang akrab disapa Tsana itu, generasi muda saat ini terlanjur melihat hasil dari kreator sebelumnya sehingga mereka merasa tidak percaya diri dengan kemampuan yang dimiliki.

"Mereka (anak muda) jadi punya big question. Gue bisa enggak ya? Kalau enggak, and then what's next? Kalau aku udah coba tapi gagal, what's happen in my life?" kata Tsana di Sarinah Jakarta Content Week, ditulis Kamis.

Baca juga: "GEEZ & ANN" akan dibuat film tahun depan

"Jadi pertanyaan-pertanyaan ini yang sebenarnya membuat mereka takut untuk mencoba," lanjut dia.

Padahal, menurut Tsana, percobaan harus dilakukan berkali-kali agar dapat menciptakan karya yang bagus.

"Enggak mungkin, kan. Menurut saya, anak muda masih terlalu takut untuk menghadapi proses-proses itu," ujar Tsana.

Sehingga, kata Tsana, hal utama yang harus dipegang oleh anak muda sebelum berkarya adalah niat dan kemauan.

"Kalau udah punya niat dan kemauan, produktif atau hasil itu udah pertanyaan belakangan. Untuk produktif itu jangan dicari, jangan dibuat-buat, cari dulu maunya apa," kata Tsana.

Tsana atau Rintik Sedu merupakan seorang penulis yang sangat populer terutama di kalangan anak muda. Dia telah menerbitkan banyak judul buku, antara lain "Geez & Ann", "Buku Rahasia Geez", "Kata", dan "Masih Ingatkah Kau Jalan Pulang" yang berkolaborasi dengan penyair Sapardi Djoko Damono.

Selain itu, dia juga aktif sebagai podcaster dan kontennnya sering masuk di daftar trending di Spotify. Bahkan, berdasarkan data yang dirilis Spotify belum lama ini, Rintik Sedu menjadi podcast yang paling banyak didengarkan tahun ini di platform tersebut.

Baca juga: Teknologi buat anak muda makin dekat dengan literasi

Baca juga: Rintik Sedu ajak pendengar temukan arti cinta sempurna di siniar baru

Baca juga: Sapardi Djoko Damono - Rintik Sedu ciptakan puisi lintas generasi

Pewarta: Suci Nurhaliza
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021