Jakarta (ANTARA) - Ketua DPR RI Puan Maharani berharap penyelenggaraan Bali Democracy Forum (BDF) ke-14, Kamis, dapat memperkuat demokrasi, terutama di kawasan Asia Pasifik, di tengah beberapa tantangan yang ada pada masa pandemi COVID-19.

“Saya berharap BDF kali ini dapat semakin memperkuat demokrasi di tengah tantangan akibat pandemi, khususnya untuk negara-negara di kawasan Asia Pasifik,” ucap Puan berdasarkan keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.

Menurutnya, pandemi COVID-19 telah membawa dampak besar berupa tantangan bagi kemajuan demokrasi, seperti penerapan prinsip demokrasi yang semakin sulit dan maraknya penyebaran berita bohong di tengah masyarakat.

Terkait sulitnya penerapan prinsip demokrasi, kata Puan, hal itu disebabkan oleh pemberlakuan pembatasan gerak publik.

“Kehidupan demokrasi menjadi lebih sulit diterapkan. Salah satunya, untuk berkumpul menyampaikan pendapat. Penundaan pemilu juga telah terjadi di berbagai belahan dunia. Banyak negara telah memberlakukan tindakan darurat yang membatasi kebebasan bergerak,” paparnya.

Lalu terkait maraknya penyebaran berita bohong, Puan menilai hal tersebut dipicu oleh bertambahnya ketimpangan akses pendidikan dan ketidakadilan.

“Tantangan-tantangan ini menjadi ujian bagi ketahanan demokrasi. Maka, kita harus mengambil pelajaran tentang bagaimana memperkuat ketahanan demokrasi,” imbaunya.

Untuk diketahui, BDF merupakan forum antarpemerintah negara-negara di Asia Pasifik yang diinisiasi oleh Indonesia untuk membahas berbagai aspek sistem demokrasi. Dalam BDF ke-14, Kementerian Luar Negeri mengambil tema 'Democracy for Humanity: Advancing Economic and Social Justice during The Pandemic'.

Puan pun menegaskan dukungannya terhadap forum tersebut. Menurutnya, BDF dapat menjadi wadah berbagai pengalaman tata kelola pemerintahan yang baik dalam berdemokrasi.

“Lewat forum ini, negara yang hadir bisa saling belajar dan bertukar pikiran mengenai demokrasi,” ucap dia.

BDF, lanjut Puan, juga menjadi kesempatan bagi Indonesia sebagai salah satu negara demokrasi terbesar di dunia untuk melakukan aksi bersama negara-negara maju dalam menghadapi tantangan global terhadap demokrasi. Ketua DPR RI ini berharap berbagai forum internasional dapat senantiasa membawa isu peningkatan demokrasi.

Di samping itu, dia pun menekankan pentingnya peran parlemen dalam memperkuat demokrasi.

“Sebagai penjaga demokrasi, parlemen harus berada di depan dalam upaya memperkuat demokrasi. Parlemen harus tetap mengedepankan aspirasi rakyat dalam upaya melewati berbagai krisis yang melanda dunia,” tutup Puan.

Baca juga: Menlu RI serukan pentingnya nilai-nilai demokrasi dalam pemulihan

Baca juga: BDF tegaskan peran demokrasi dalam menghadapi tantangan kemanusiaan


Pewarta: Tri Meilani Ameliya
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2021