Seoul (ANTARA) - Beberapa asosiasi orang tua di Korea Selatan pada Kamis menggelar protes terhadap mandat atau perintah wajib memiliki kartu vaksin bagi anak-anak.

Mandat itu dimaksudkan untuk membendung penyebaran COVID-19 di kalangan remaja.

Pemerintah mengatakan bahwa mulai Februari, siapa pun yang berusia 12 tahun atau lebih harus menunjukkan kartu vaksin untuk memasuki ruang publik, termasuk pusat pendidikan swasta, perpustakaan, dan kafe belajar yang dihadiri sebagian besar siswa sepulang sekolah. Saat ini batas usia wajib memiliki kartu vaksin di atas 17 tahun.

Namun, mandat tersebut telah memicu kegemparan di antara beberapa orang tua yang menolak untuk memvaksin anak-anak mereka, dengan alasan potensi efek samping dan laporan infeksi yang terjadi meski sudah divaksin.

Setidaknya 70 anggota asosiasi orang tua berkumpul di depan gedung Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea di kota Cheongju pada Kamis, seraya mengangkat poster yang bertuliskan "Kediktatoran Vaksin".

Sebuah jajak pendapat yang dilakukan minggu ini oleh kelompok aktivis lain menunjukkan 93 persen dari lebih dari 18.000 orang tua yang menanggapi menentang gagasan menegakkan mandat kartu vaksin pada siswa.

Pejabat kesehatan mengatakan vaksin menawarkan perlindungan terhadap gejala parah dan tingkat efek samping yang dilaporkan di kalangan remaja lebih rendah daripada orang dewasa.

Wajib kartu vaksin yang lebih luas datang ketika infeksi di kalangan remaja di Korea Selatan telah meningkat tajam setelah dimulainya kembali kelas tatap muka penuh waktu pada November.

Dari 100.000 anak-anak, 210 infeksi dilaporkan selama empat minggu terakhir, sementara dari jumlah orang dewasa yang sama, hanya 167 yang dinyatakan positif. Infeksi harian baru naik minggu ini menjadi lebih dari 7.000 untuk pertama kalinya, data pemerintah menunjukkan.

Infeksi anak-anak menyumbang 8,3 persen dari total kasus dalam dua minggu terakhir dan 99,8 persen di antaranya tidak divaksin atau diimunisasi sebagian.

Korea Selatan telah sepenuhnya memvaksin hampir 92 persen orang dewasanya, sementara 11 persen telah menerima suntikan penguat. Tetapi tingkat inokulasi untuk kelompok usia 12-17 tetap pada 34 persen.

Korsel melaporkan 7.102 kasus baru virus corona untuk Rabu, sedikit di bawah rekor tertinggi 7.175 sehari sebelumnya. Rumah sakit merawat pasien COVID-19 parah dalam jumlah tertinggi sebanyak 857 kasus.

Sumber: Reuters
Baca juga: Korsel akan vaksinasi anak usia 12-17 tahun
Baca juga: Kampanye hidup bersama COVID-19, Korsel terapkan paspor vaksin
Baca juga: Korsel buka reservasi vaksin COVID bagi orang dewasa

Penerjemah: Mulyo Sunyoto
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2021