PBB (ANTARA) - Dewan Keamanan PBB mengecam keras serentetan serangan terhadap misi penjaga perdamaian PBB di Mali, Rabu (8/12).

Lewat pernyataan para anggota Dewan Keamanan menyampaikan belasungkawa serta rasa simpati terdalam kepada keluarga korban dan juga kepada pemerintah Mesir, Mali, Togo dan Misi Multidimensional Stabilisasi Terpadu PBB di Mali.

Mereka berharap semoga para korban luka segera pulih.

Sebuah ledakan di Bandiagara di Mali tengah menewaskan tujuh penjaga perdamaian asal Togo dan satu kontraktor asal Mali, dengan tiga lainnya mengalami luka serius, seperti yang diumumkan di akun Twitter pada Rabu.

Baca juga: Empat penjaga perdamaian PBB tewas dalam serangan di Mali

Juru bicara Sekjen PBB Stephane Dujarric membenarkan bahwa seorang penjaga perdamaian yang mewakili Mesir meninggal pada Senin akibat luka yang dialaminya dalam serangan di Mali utara bulan lalu.

Para anggota Dewan meminta pemerintah transisi Mali agar segera menyelidiki sederet serangan tersebut dan mengadili para pelakunya.

Mereka juga mendesak pihak-pihak di Mali untuk segera mengimplementasikan Perjanjian Perdamaian dan Rekonsiliasi di Mali tanpa menundanya sekaligus menekankan bahwa semua negara harus memerangi terorisme.

Sumber: Xinhua

Baca juga: Tujuh penjaga perdamaian PBB tewas di Mali akibat ledakan bom
Baca juga: Satu anggota penjaga perdamaian PBB di Mali tewas, empat terluka

​​​​​​​
 

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2021