Hong Kong (ANTARA) - Saham-saham Hong Kong berakhir lebih tinggi pada Kamis, mencatat kenaikan untuk sesi ketiga berturut-turut didorong oleh harapan bahwa inflasi pabrik yang dingin di China dapat memungkinkan lebih banyak ruang untuk stimulus, sementara perusahaan properti melonjak karena kekhawatiran di sekitar China Evergrande Group berkurang.

Indikator utama Bursa Efek Hong Kong, Indeks Hang Seng (.HSI) melonjak 257,99 poin atau 1,08 persen menjadi menetap di 24.254,86 poin. Indek acuan telah terangkat 2,05 persen minggu ini di tengah reli global dipicu harapan bahwa varian Omicron dari virus corona tidak separah yang ditakutkan sebelumnya.

Sementara itu, Indeks Hang Seng China Enterprises bertambah 1,58 persen atau 134,87 poin menjadi ditutup di 8.657,77 poin.

Sub-indeks Hang Seng yang melacak saham energi naik 0,5 persen, sedangkan sektor IT menguat 1,37 persen, dan sektor keuangan berakhir 0,3 persen lebih tinggi.

Inflasi gerbang pabrik China sedikit mendingin pada November, berpotensi memberi pembuat kebijakan beberapa keleluasaan untuk melepaskan lebih banyak stimulus.

Sektor properti naik 2,1 persen dan sub-indeks yang melacak pengembang daratan melonjak 3,29 persen karena harapan restrukturisasi utang di pengembang China Evergrande Group menenangkan kekhawatiran perusahaan akan bangkrut setelah melewatkan tenggat waktu pembayaran utang minggu ini.

Hak-hak pemegang saham dan kreditur Evergrande akan "dihormati sepenuhnya" berdasarkan senioritas hukum mereka, kata gubernur bank sentral Yi Gang.

Pengembang kecil Kaisa Group Holdings Ltd telah mulai bekerja untuk merestrukturisasi utang luar negeri senilai 12 miliar dolar AS, sumber yang mengetahui masalah ini mengatakan, setelah melewatkan pembayaran obligasi minggu ini.

Saham Kaisa ditangguhkan dari perdagangan pada Kamis. Saham Evergrande melonjak 4,05 persen hari ini.

Di seluruh wilayah, indeks saham MSCI Asia di luar Jepang menguat sebesar 0,69 persen, sedangkan indeks Nikkei Jepang ditutup turun 0,47 persen.

Yuan dikutip pada 6,3438 per dolar AS, hampir tidak berubah dari penutupan sebelumnya dan mendekati level tertinggi sejak Mei 2018.

Baca juga: Wall Street ditutup lebih tinggi, pembaruan vaksin memberi optimisme
Baca juga: Saham China ditutup naik 3 sesi beruntun, dipicu harapan stimulus
Baca juga: Saham Australia berakhir merosot, Indeks ASX 200 turun 0,28 persen

 

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2021