Jakarta (ANTARA) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno yakin bahwa kepercayaan pasar akan tumbuh kembali pascapandemi COVID-19 jika pelaku usaha pariwisata disiplin menerapkan aspek kebersihan, kesehatan, keselamatan, dan kelestarian lingkungan yang telah tertuang dalam seritifkasi CHSE.

“Tren pemulihan pariwisata kita menunjukkan bahwa kebersihan (hygiene), minim kontak fisik (low-touch), lebih sedikit kerumunan (less-crowd), dan lebih sedikit mobilitas (low-mobility), itu yang diharapkan (wisatawan),” kata Sandiaga saat webinar pada Kamis.

Tren pemulihan pariwisata tersebut terjadi seiring dengan perubahan perilaku wisatawan pasca COVID-19. Sandiaga mencatat perubahan perilaku tersebut terjadi secara signifikan, mencakup perubahan nilai (value), kelompok usia, hingga cara bepergian.

Sebagai contoh, sebelum pandemi wisatawan lebih mengutamakan destinasi viral dan harga rendah sementara kini mereka lebih mengutamakan unsur kebersihan, kesehatan, dan keamanan.

Dari sisi usia, sebelum pandemi para wisatawan didominasi orang-orang dengan rentang usia 20 hingga 60. Namun setelah pandemi kebanyakan wisatawan berusia lebih muda, sementara orang-orang yang berusia tua apabila bepergian membutuhkan treatment khusus.

Cara bepergian juga berubah signifikan. Sebelum pandemi, wisatawan cenderung melakukan wisata secara berkelompok atau bersama keluarga, namun setelah pandemi dilakukan lebih individual atau dalam kelompok kecil serta menerapkan jarak dan pembatasan kontak fisik.

“Kami juga melihat ada fenomena revenge tourism atau peningkatan mobilitas wisatawan yang terpotret di tahun 2020 setelah PSBB dan di PPKM 2021 saat kita selesai dari varian delta. Ini ditunjukkan melalui tingkat penghunian kamar di hotel yang meningkat dan tentunya perlu kita sikapi dengan beberapa perubahan perilaku,” kata Sandiaga.

Menurutnya, pemulihan pariwisata harus diwujudkan melalui kerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan serta ikut masuk ke dalam inti permasalahan dari sisi kesehatan.

“Oleh karena itu, kami juga ikut bergabung dalam gerakan vaksinasi melalui program Geber Parekraf Peduli, sudah hampir 1 juta masyarakat parekraf yang kami vaksinasi. Selain itu, lebih dari 12 ribu destinasi atau usaha parekraf juga telah telah tersertifikasi CHSE,” katanya.

Sementara itu, pemulihan pariwisata yang dilakukan pemerintah sendiri telah dimulai melalui fase jangka pendek pada kuartal kedua 2020 hingga kuartal kedua 2022.

Selanjutnya, fase jangka menengah dengan fokus melanjutkan pertumbuhan akan dilakukan pada kuartal ketiga 2022 hingga 2024 dan fase jangka panjang dengan fokus membangun dan mencapai target menjadi destinasi pilihan di Asia Tenggara akan dilakukan pada 2025 hingga 2030.

“Tahap pemulihan kepariwisataan kita sekarang ada di jangka pendek dan menengah, di mana kita mulai bangkit dan mulai belajar berjalan untuk berlari kembali,” tutur Sandiaga.

Menurutnya, sejauh ini industri pariwisata dan ekonomi kreatif telah menampilkan sisi-sisi terbaik yang dilakukan para pelaku usaha.

Sandiaga optimistis Indonesia dapat menjadi destinasi pilihan di Asia Tenggara dengan mengejar pertumbuhan yang berkualitas, berkelanjutan lingkungan, dan destinasi wisata yang berbasis lingkungan dan budaya.

Baca juga: Indonesia ditunjuk sebagai tuan rumah Hari Pariwisata 2022 oleh UNWTO

Baca juga: Sandiaga Uno sebut API 2021 bangkitkan pariwisata di Tanah Air

Baca juga: Kemenparekraf nobatkan Banda Aceh sebagai Kota Kreatif Indonesia 2021

Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2021