Jakarta (ANTARA) -- Meskipun pandemi masih berlangsung, 2021 menjadi tahun yang cerah bagi para pelaku industri properti nasional. Berbagai stimulus dan kebijakan pemerintah berhasil meningkatkan minat konsumen untuk melakukan transaksi pembelian properti. Walau permintaan sempat turun pada masa Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, optimisme di pasar properti masih terus meningkat seiring dengan pulihnya ekonomi nasional.
 
Marine Novita, Country Manager Rumah.com menjelaskan bahwa situasi pasar properti mulai membaik setelah sejumlah stimulus dan kebijakan Pemerintah benar-benar digulirkan. 
 
"Kebijakan Pembebasan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) properti antara 50 hingga 100 persen yang ditanggung pemerintah. Kemudian Bank Indonesia (BI) juga mengizinkan uang muka nol persen lewat relaksasi rasio Loan to Value/Financing to Value (LTV/FTV)," jelas Marine. 
 
Menurut data Rumah.com Indonesia Property Market Index (RIPMI), indeks harga pada kuartal pertama sempat turun sebesar 0,36 persen secara kuartalan sementara suplai naik tipis sebesar 8,39 persen. Sedangkan indeks harga properti pada kuartal kedua naik 2,24 persen dari kuartal sebelumnya dan indeks suplai pada kuartal turun sebesar 2,13 persen secara kuartalan. 
 
Kebijakan PPKM darurat secara mendadak pada awal kuartal ketiga 2021 memberikan efek kejut terhadap berbagai sektor ekonomi di Indonesia. Kendati demikian, berbagai kebijakan Pemerintah membuat pengembang berani menggenjot pembangunan dan peluncuran hunian baru pada Q3 2021. 
 
Marine menyatakan bahwa kebijakan pemerintah pada sektor properti seperti Down Payment Nol Persen dan relaksasi Pajak Penambahan Nilai (PPN) properti tepat sasaran karena berdasarkan Rumah.com Consumer Sentiment Survey H1 2021 pada awal tahun 2021, sebanyak 67 persen responden mengharapkan penurunan uang muka. Sementara sebanyak 85 persen mengharapkan penurunan suku bunga ketika ditanya seputar suku bunga. 
 
"Meskipun PPKM Darurat sempat menjadi ganjalan di pertengahan tahun, pemberian beragam insentif mampu menjaga optimisme pasar tetap hidup hingga akhir tahun. Hal ini membuat pengembang lebih percaya diri untuk meningkatkan produksi di masa pemulihan ekonomi nasional," kata Marine.

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2021