FDA mengubah otorisasi penggunaan darurat vaksin Pfizer-BioNTech COVID-19, mengizinkan penggunaan suntikan booster tunggal untuk individu berusia 16 dan 17 tahun setidaknya enam bulan setelah pemberian vaksinasi utama dengan vaksin COVID-19 Pfizer-Bi
Jakarta (ANTARA) - Badan pengawas obat dan makanan Amerika Serikat, Food and Drug Administration (FDA), mengizinkan vaksin COVID-19 Pfizer-BioNTech digunakan sebagai suntikan penguat (booster) bagi individu berusia 16 dan 17 tahun.

"Vaksinasi dan suntikan booster jika memenuhi syarat, bersama beberapa langkah pencegahan lainnya seperti memakai masker dan menghindari kerumunan serta ruangan berventilasi buruk, masih menjadi metode kami yang paling efektif dalam melawan COVID-19," kata Pelaksana Tugas Komisaris FDA Janet Woodcock melalui rilis pers pada Kamis (9/12). 

FDA mengizinkan penggunaan suntikan booster tunggal untuk individu berusia 16 dan 17 tahun setidaknya enam bulan setelah pemberian vaksinasi utama menggunakan vaksin COVID-19 Pfizer-BioNTech. 

"Saat masyarakat berkumpul di dalam ruangan bersama keluarga dan teman-teman untuk merayakan liburan, kita tidak boleh mengabaikan semua langkah pencegahan kesehatan masyarakat yang telah kita lakukan selama pandemi. Dengan varian Delta dan Omicron yang terus menyebar, vaksinasi masih menjadi perlindungan terbaik terhadap COVID-19," kata Woodcock.

Pemberian suntikan booster bagi remaja berusia 16 dan 17 tahun masih perlu menunggu izin dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Centers for Disease Control and Prevention/CDC) Amerika Serikat.

Sebelumnya, CDC pada bulan lalu telah mengizinkan suntikan booster vaksin COVID-19 bagi semua orang dewasa berusia 18 tahun ke atas. 
 

Pewarta: Xinhua
Editor: Desi Purnamawati
Copyright © ANTARA 2021