Tanjung Canaveral (ANTARA News) - Amerika Serikat, yang menundukkan Moskow dalam perlombaan ke bulan saat berkecamuknya Perang Dingin, akan membayar Rusia 21,8 juta dolar untuk setiap astronot yang diluncurkan dengan roket Soyuz ke Stasiun Antariksa Internasional, badan antariksa AS, NASA, menyatakan Kamis. Biaya itu sedikit lebih mahal ketimbang ongkos yang ditarik terhadap "turis antariksa pertama dunia" untuk pergi ke antariksa dengan pesawat Rusia. Dengan armada pesawat ulang-alik antariksanya masih dilarang terbang dan belum adanya wahana antariksa lain yang tersedia sebagai kapal penyelamat stasiun antariksa, NASA tak punya pilihan lain kecuali membayar Rusia untuk transportasi atau meninggalkan pos terdepat di orbit yang baru setengah jadi tersebut. Kongres tahun lalu mencabut larangan proliferasi senjata, sehingga NASA dapat memanfaatkan jasa antariksa Rusia. Larangan itu diberlakukan setelah muncul kecemasan teknolosi Rusia membantu Iran mengembangkan program nuklirnya. NASA dan Rusia masih harus menyiapkan persetujuan jangka panjang bagi penerbangan Soyuz, kata jurubicara NASA, Melissa Matthews, namun Rusia setuju untuk menarik bayaran senilai 21,8 juta dolar per astronot hingga 2011. NASA akan membayar 43,8 juta bagi komandan stasiun antariksa saat ini, astronot Bill McArthur, untuk pulang ke Bumi pada Maret, serta peluncuran dan pendaratan antronot Jeffrey William, yang telah ditunjuk secara resmi, Kamis, sebagai awak stasiun antariksa mendatang. Biaya tersebut termasuk penggunaan kapsul Soyuz untuk upaya penyelamatan darurat dan latihan bagi astronot NASA yang akan menggantikan William pada September, kata Reuters, mengutip kata Matthews. Rencana NASA Sejak 1 Pebruari 2003, kecelakaan yang menghancurkan pesawat ulang-alik antariksa Columbia pada 1 Pebruari 2003, ketika armada NASA dilarang terbang untuk menjalani program perbaikan, stasiun antariksa itu kurang satu awak demi menghemat logistik. NASA berharap akan memulai lagi penerbangan reguler ke pos terdepan itu pada tahun lalu, namun peluncuran pesawat ulang-alik antariksa Discovery pada Juli memperlihatkan perbaikan lebih jauh masih diperlukan. NASA berharap dapat mengatasi masalah ini pada waktunya bagi penerbangan ulang-aling lainnya pada Mei mendatang. Badan antariksa itu merencanakan akan menerbangkan astronot Badan Antariksa Eropa (ESA), Thomas Reiter, ke stasiun angkasa luar itu dalam misi ulang-alik untuk bergabung dengan Williams dan kosmonot Pavel Vinogradov dari Rusia sebagai awak ke-13-nya. Persetujuan dengan Rusia akan tetap mempertahankan satu kursi kosong dalam roket Soyuz untuk seorang turis atau peneliti yang membayar. Dennis Tito, Mark Shuttleworth dan Greg Olsen masing-masing membayar 20 juta dolar untuk piknik ke stasiun antariksa itu. (*)

Copyright © ANTARA 2006