Kita tinggal di atas sesar Palu Koro yang tentunya rawan terhadap bencana alam gempa, tsunami dan likuefaksi, sehingga kuncinya adalah mitigasi
Palu (ANTARA) -
Pemerintah Kota Palu, Sulawesi Tengah mengajak perguruan tinggi/sekolah tinggi di kota itu agar mendorong pendidikan mitigasi bencana diintegrasikan dengan kurikulum yang ada guna membangun tatanan kehidupan tangguh terhadap bencana.
 
"Kita tinggal di atas sesar Palu Koro yang tentunya rawan terhadap bencana alam gempa, tsunami dan likuefaksi, sehingga kuncinya adalah mitigasi," kata Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Palu Ansyar Sutiadi saat menghadiri rangkaian kegiatan ulang tahun Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Panca Marga Palu, di Palu, Ahad.

Menurutnya, pendidikan mitigasi bencana perlu dimasukkan ke dalam kurikulum semua jenjang pendidikan mulai dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi untuk meningkatkan pengetahuan sekaligus pengingat dan meningkatkan kemampuan masyarakat dalam menghadapi situasi dan ancaman bencana.
 
Sebab, kata dia, dengan mitigasi dipercaya dapat meminimalisasi dampak ditimbulkan suatu bencana, baik bencana alam maupun bencana non alam seperti yang dihadapi saat ini, pandemi COVID-19.

"Sivitas akademika tidak hanya sekadar menerapkan pendidikan mitigasi, tetapi juga mampu menyosialisasikan kepada masyarakat mitigasi itu sendiri, karena perguruan tinggi sering berinteraksi dengan masyarakat luas" kata Ansyar yang juga mantan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Palu.
 
Ia menambahkan berkaca dari pengalaman bencana alam 28 September 2018 yang banyak menelan korban jiwa, tentunya sejak dini sudah harus meningkatkan kewaspadaan dan kepekaan terhadap potensi serta risiko bencana, sebab, dengan pengetahuan dan manajemen risiko yang baik, diyakini bisa meminimalisir dampak yang ditimbulkan dari suatu peristiwa.
 
"Bencana datang tidak mengenal waktu, dan tidak ada yang bisa memastikan kapan bencana datang. Menghadapi ancaman-ancaman itu tentu masyarakat secara individu sudah harus menyiapkan diri melakukan upaya antisipasi dengan pengetahuan yang dimiliki," katanya.

Ia menambahkan, pendidikan mitigasi sejalan dengan tema pembangunan Pemkot Palu, salah satunya membangun kembali tatanan lingkungan yang aman dan nyaman dengan dukungan infrastruktur berketahanan terhadap bencana.

"Sekaligus membangun sumber daya manusia (SDM) yang tangguh menghadapi perkembangan global serta mampu beradaptasi terhadap bencana alam maupun nonalam. Kata kunci membangun SDM unggul adalah pendidikan," demikian Ansyar Sutiadi.

Baca juga: Setiap pembangunan di Palu wajib bernuansa mitigasi bencana

Baca juga: Alat pendeteksi gempa sesar Palu Koro dicuri orang

Baca juga: Buku panduan mitigasi bencana bagi guru se-Kota Palu diluncurkan

Baca juga: Sesar Palu-Koro bergeser 35-45 milimeter per tahun

 

Pewarta: Mohamad Ridwan
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2021