Pihak F1 sangat antusias, namun kepastian kapan F1 dipastikan digelar tergantung pada hasil evaluasi kelayakan oleh tim F1
Mataram (ANTARA) - Delegasi Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat bertemu Presiden dan CEO Formula 1 Stefano Domenicali di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab untuk membicarakan keseriusan perhelatan F1 di Sirkuit Mandalika.

Mewakili Pemprov NTB, Kepala Dinas PUPR NTB, H Ridwan Syah mengatakan, kesuksesan Indonesia khususnya NTB menggelar ajang balap World Superbike (WSBK) dan Idemitsu Asia Talent Cup (IATC) di Sirkuit Mandalika terbukti mampu mengangkat "Branding Country" Indonesia di mata dunia internasional, sehingga pihak F1 turut mengapresiasi keberhasilan WSBK dan berharap motoGP Maret 2022 sukses.

"Kesuksesan gelaran WSBK di Mandalika November lalu menunjukkan kesiapan NTB menjadi tuan rumah untuk event-event bertaraf internasional. Ini menjadi portofolio bagi NTB yang mengangkat citra daerah dan Indonesia pada kancah dunia, sehingga balap F1 sedang diperjuangkan untuk bisa digelar di NTB," kata Ridwan Syah dalam keterangan tertulis di Mataram, Minggu.

Menurut dia, setelah sukses menggelar WSBK dan IATC, NTB juga dipercaya kembali akan mengggelar WSBK dan IATC pada November 2022, termasuk MotoGP dan balap motor cross dunia (MXGP).

Keberhasilan penyelenggaraan MotoGP 2022 nanti adalah tantangan dan sekaligus membuka peluang bagi NTB menjadi tuan rumah penyelenggaraan F1, mengingat Sirkuit Mandalika telah memiliki sejumlah fasilitas yang sangat memadai untuk menjadi tuan rumah kompetisi balap mobil paling bergengsi di dunia tersebut.

"Beberapa syarat penting yang harus disiapkan antara lain akomodasi dengan jumlah kamar hotel berbintang minimal 3.000 kamar, saat ini sudah terbangun 3 hotel dan vila eksklusif (800 kamar) di sekitar Mandalika. Selain itu dibutuhkan infrastruktur transportasi yang memadai seperti jalan dan fasilitas keselamatannya, landacape serta dukungan logistik," ujar Ridwansyah yang dalam kesempatan tersebut mendampingi Direktur Utama ITDC, Abdulbar M Mansoer bertemu President dan CEO Formula 1 Stefano Domenicali di Abu Dhabi.

Turut hadir dalam pertemuan tersebut Chloe Targett- Adams, Director, Race Promotion F1, termasuk Kepala Dinas Perhubungan NTB Lalu Moh Faozal.

Selain itu, menurut Ridwansyah, ada beberapa persyaratan teknis lain seperti "automatic signaling system" untuk Marshall, penambahan 26.000 ban bekas (dari Kementerian Industri) dari yang tersedia saat ini sekitar 14.000, dan pelebaran "pit garage" dengan penggabungan garasi yang ada sekarang dan beberapa peningkatan lain di fasilitas pendukung sirkuit.

"Pihak F1 sangat antusias, namun kepastian kapan F1 dipastikan digelar tergantung pada hasil evaluasi kelayakan oleh tim F1. Akan ada First Evaluation, kemudian direspon dengan proposal resmi dari penyelenggara (MGPA dan ITDC), dilanjutkan negosiasi dan kesepakatan akhir," ujar mantan Kepala Bappeda NTB tersebut.

Ridwansyah, pengalaman ITDC saat membawa MotoGP dan WSBK butuh waktu sekitar 2 tahun sehingga prediksi waktu yang ideal untuk Sirkuit Mandalika menjadi tuan rumah F1 adalah awal 2024.

"Karena skala F1 yang jauh lebih rumit daripada MotoGP, apalagi WSBK, pihak ITDC perlu mendapatkan arahan dan persetujuan dari Presiden agar negara bisa mendukung penuh," terangnya.

Meski demikian, Kadis PUPR NTB ini optimistis dengan ikhtiar yang ditunaikan Gubernur NTB Zulkieflimansyah. Dalam waktu dekat diharapkan Gubernur NTB akan mendampingi Presiden Joko Widodo untuk bertemu Chairman F1 dalam rangka memperkuat dukungan untuk penyenggaraan F1 di Mandalika.

"Idealnya, undangan 'Site Visit' pertama kepada F1 bisa setelah MotoGP, di mana infrastruktur menuju kawasan dan fasilitas pendukung di dalam sirkuit sudah disiapkan dengan baik" katanya.

Baca juga: Polda NTB siapkan kekuatan penuh amankan tes pramusim MotoGP Mandalika
Baca juga: Mengenal "Desa Wisata Bonjeruk" penyangga MotoGP Sirkuit Mandalika
Baca juga: NTB kolaborasi siapkan SDM kompeten dukung MotoGP

Pewarta: Nur Imansyah
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2021