Jakarta (ANTARA) - Pemangku kepentingan pariwisata menyongsong 2022 dengan optimistis mengingat sejumlah agenda besar berskala internasional akan hadir di Indonesia meskipun pandemi COVID-19 belum sepenuhnya hilang namun sudah menunjukkan kecenderungan turun.

"Kami yakin Indonesia bisa bangkit dari situasi sulit akibat COVID dan harus bisa hidup normal sehingga sektor pariwisata bisa tumbuh kembali," kata Direktur Utama PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney Dony Oskaria kepada pers di Jakarta, Senin.

Hal itu disampaikan usai dirinya melakukan FGD bersama sejumlah pemangku kepentingan pariwisata seperti PT Angkasa Pura I (Persero), PT Angkasa Pura II (Persero), PT Pengembangan Pariwisata Indonesia/ITDC (Persero), KADIN, Asosiasi Perusahaan Penerbangan Nasional (INACA), Perhimpunan Hotel Restoran Indonesia (PHRI), serta Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI).

Baca juga: CORE perkirakan sektor jasa tumbuh jauh lebih baik pada 2022

PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero), atau biasa disingkat menjadi Aviata dan berbisnis dengan merek InJourney, adalah sebuah badan usaha milik negara Indonesia yang pada bulan Oktober 2021 resmi ditunjuk oleh pemerintah sebagai induk holding BUMN yang bergerak di bidang aviasi dan pariwisata.

Dikatakan Dony, perhelatan akbar berskala internasional seperti G20 dan MotoGP pada 2022 merupakan momen yang pas bagi pemangku kepentingan untuk mendorong sektor pariwisata, selain juga menjadi ajang untuk menunjukkan ke dunia internasional mengenai kemampuan dan potensi pariwisata Indonesia.

"Penyelenggaraan World Superbike beberapa waktu lalu di Mandalika, NTB, dinilai mampu memberikan kesan positif bagi pariwisata Indonesia dan ini tentunya berharap akan terus berlanjut di tahun-tahun mendatang," katanya.

Baca juga: Indonesia ditunjuk sebagai tuan rumah Hari Pariwisata 2022 oleh UNWTO

Untuk meningkatkan kesan positif serta mendorong pariwisata nasional, katanya, semua pemangku kepentingan mulai dari bandar udara, hotel, dan restoran harus turut serta dan berkolaborasi bersama dan tidak bisa berjalan masing-masing.

Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Haryadi Sukamdani mengatakan, pemerintah dinilai selama ini juga sudah optimal dalam mendukung kemamuan pariwisata di dalam negeri, seperti dengan gencarnya pembangunan bandar udara, infrastruktur jalan yang menghubungkan ke sejumlah objek wisata, sehingga turut mendukung upaya pemulihan pariwisata.

"Bagaimanapun juga industri pariwisata perlu dukungan penuh dari pemerintah mulai dari bandar udara, hotel, serta tujuan wisata. Itu sudah dilakukan oleh pemerintah," kata Haryadi.

PHRI berharap untuk mendukung pariwisata nasional, BUMN dan swasta perlu berkoordinasi dan saling dukung yang pada akhirnya nanti bisa meningkatkan kunjungan wisatawan lokal maupun internasional.

Pewarta: Ahmad Wijaya
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2021