Cianjur (ANTARA News)- Bunga bangkai setinggi 3,35 centimeter, Kamis, yang tumbuh di Kebun Raya Cibodas (KRC), Cianjur, Jabar, akhirnya mekar.

Meskipun tingginya tidak berhasil memecahkan rekor dunia, mengalahkan bunga bangkai tertinggi yang tumbuh di Jerman, namun bunga bangkai tersebut, memecahkan rekor tertinggi yang mekar di Indonesia.

Humas KRC Tatang, mengungkapkan, tongkol bunga bangkai keempat yang mekar di lokasi tersebut, sempat bertahan dengan ketinggian 3,35 centimeter, menjelang dini hari, sebelum akhirnya patah.

"Kalau tidak patah ketinggian tongkol bunga diperkirakan akan memecahkan rekor tertinggi di dunia. Namun sayang menjelang pagi karena faktor alam, tongkol bunga patah," katanya.

Dia mengungkapkan, sejak bunga bangkai tumbuh dan mulai mekar, cukup menarik perrhatian pengunjung yang datang ke KRC. Bahkan jumlahnya terus meningkat, meskipun pada hari-hari biasa.

Menjelang siang, ratusan pengunjung memadati kawasan dimana bunga bangkai yang tengah mekar. Jumlah pengunjung terus bertambah, sehingga petugas terpaksa membatasi pengunjung untuk masuk ke dalam areal tumbuhnya bunga bangkai.

Sebagian besar pengunjung yang datang, banyak mengabadikan bunga yang mengeluarkan aroma tidak sedap itu, sebagai kenang-kenangan dan sebagian kecil mengaku menghilangkan rasa penasaran karena selama ini, hanya melihat di televisi.

"Selama ini, kami hanya melihat dari televisi, kebetulan hari ini dapat melihat langsung. Tapi sayang bagian atas bunga patah, jadi kurang puas juga," kata Eli (26) salah seorang pengunjung.

Sementara itu, Heri salah seorang peneliti di KRC, membenarkan pembatasan bagi pengunjung yang hendak mendekat ke lokasi tumbuhnya bunga tersebut, karena di lokasi yang sama, masih banyak terdapat bibit atau tunas baru bunga bangkai dengan berbagai jenis.

Dia menjelaskan, setiap bunga bangkai yang mekar, meninggalkan beberapa bibit baru, dimana di lokasi yang sama, saat ini kata dia, terdapat 20 bibit bakal bunga bangkai yang menunggu proses untuk mekar.

Sedangkan bunga bangkai yang mekar saat ini, ungkap dia, akan bertahan selama 3 hari kedepan, hingga akhirnya layu dan menyisakan batang bagian bawah dan pucuk bunga di bagian dalam.
(*)

 




Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2011