Pariaman (ANTARA) - Penyaluran pupuk urea bersubsidi di Kota Pariaman, Sumatera Barat sepanjang tahun 2021 telah mencapai 405 ton atau 100 persen dari kuota yang ditetapkan pemerintah untuk daerah itu.

"Hingga per-Desember ini realisasinya sudah 100 persen. Pupuk tersebut disalurkan melalui 11 kios pupuk bersubsidi yang tersebar di empat kecamatan Kota Pariaman," kata distributor pupuk urea bersubsidi untuk daerah tanggung jawab penyaluran Pariaman CV. Mustika Jaya, Alexis di Pariaman, Senin.

Ia mengatakan yang bisa mendapatkan pupuk bersubsidi tersebut yaitu petani yang memiliki kartu tani atau terdaftar di kelompok tani dan masuk ke dalam Elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (E-RDKK) di Kementerian Pertanian RI.

Dengan penyaluran melalui kartu tani yang berpedoman pada E-RDKK tersebut, lanjutnya maka penyaluran pupuk tepat sasaran.

"Setiap ada pembelian atau penyaluran pupuk di kios resmi pasti dimasukkan pelaporannya ke dalam aplikasi, jadi sifatnya online (daring). Bagi petani yang tidak memiliki kartu tani atau tidak masuk E-RDKK maka tidak bisa mendapatkan pupuk bersubsidi," katanya.

Ia mengatakan jika petani di Pariaman masih membutuhkan pupuk urea melebihi alokasi pupuk bersubsidi yang disediakan maka pihaknya bersedia menambah kuota pupuk jenis tersebut namun dengan harga non subsidi.

Hal tersebut juga disampaikan oleh Direktur Keuangan dan Umum PT. Pupuk Iskandar Muda Rochan Syamsul Hadi saat sambutan pada Kunjungan Kerja Spesifik Komisi IV DPR RI ke Kota Pariaman pada Kamis (9/12).

Selain menyalurkan pupuk urea bersubsidi untuk Kota Pariaman, distributor tersebut juga menyalurkan pupuk urea untuk dua kecamatan di Kabupaten Padang Pariaman yaitu Sungai Garinggiang dan V Koto (Kampuang Dalam) yang disalurkan melalui 12 kios yang ada.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Pariaman Dasril mengatakan penyaluran pupuk bersubsidi di daerah itu berjalan dengan baik atau tidak ada permasalahan karena sistem distribusi yang telah dibangun pemerintah.

Namun kuota pupuk bersubsidi yang diberikan pemerintah untuk petani di Pariaman masih kurang karena kebutuhan pupuk untuk jenis urea saja pada 2021 di daerah itu sebanyak 3.066 ton.

Ia menyadari rendahnya kuota pupuk bersubsidi karena anggaran yang sedikit namun pihaknya berharap khusus untuk Kota Pariaman kuota pupuk bersubsidi ditambah sebab pemerintah daerah itu bersama petani setempat akan mambangun kawasan pertanian terpadu di daerah itu yang tentunya memerlukan pupuk dengan harga terjangkau.

Pewarta: Altas Maulana
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2021