Terjadi gempa susulan untuk mengamankan diri ke lokasi titik kumpul
Kupang (ANTARA) - Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Timur, Viktor Bungtilu Laiskodat mengatakan belum ada laporan tentang adanya kerusakan maupun korban jiwa akibat terjadinya gempa bumi magnitudo 7,4,  yang melanda sejumlah daerah di Pulau Flores dan Sumba.

"Kami telah berkoordinasi dengan para bupati yang dilanda gempa bumi untuk melakukan berbagai antisipasi terhadap terjadinya gempa bumi ini," kata Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat di Kupang, Selasa.

Viktor mengatakan hal itu terkait terjadinya gempa bumi magnitudo  7,4 yang melanda Pulau Flores dan Sumba.

Pemerintah NTT menurut Viktor belum menerima laporan dari kabupaten terdampak gempa baik di Pulau Flores dan Lembata serta Sumba tentang adanya kerusakan maupun korban jiwa akibat gempa bumi yang dirasakan hampir di seluruh pulau Flores dan sebagian Pulau Sumba itu.

Baca juga: BMKG: Gempa Larantuka disebabkan aktivitas sesar di Laut Flores

Baca juga: Peneliti BRIN: Gempa Larantuka bukan disebabkan sesar naik Flores


Viktor berharap warga di Provinsi NTT itu untuk tetap tenang dan meminta warga yang sempat mengungsi untuk kembali ke rumah masing-masing karena sesuai pemberitahuan dari BMKG sudah tidak lagi berpotensi tsunami.

"Apabila pulang ke rumah agar memastikan bangunan rumah yang ditempati itu aman dan masih bisa ditempati sehingga bisa meminimalkan terjadinya korban jiwa apabila ada potensi gempa bumi susulan,"ujarnya.

Dia mengatakan, apabila masih terjadi gempa bumi dengan kekuatan magnitudo 7,4 maka masyarakat di daerah itu untuk mengungsi ke titik-titik kumpul yang telah ditentukan.

"Walaupun BMKG sudah menyatakan potensi tsunami sudah berakhir tetapi masyarakat di pulau Flores, Lembata dan Sumba untuk tetap waspada, apabila terjadi gempa susulan untuk mengamankan diri ke lokasi titik kumpul yang aman," katanya.

Baca juga: Pemkab Selayar evakuasi warga setelah gempa magintudo 7,5

Baca juga: Diguncang gempa 7,5 magnitudo, warga di Larantuka lari berhamburan

 

Pewarta: Benediktus Sridin Sulu Jahang
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021