Jakarta (ANTARA) - Pengurus Besar Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PB PRSI) bakal menjaring bibit-bibit perenang potensial untuk masuk skuad pemusatan latihan nasional (pelatnas) lapis dua dan tiga.

Manajer tim nasional renang Indonesia Wisnu Wardhana mengatakan pihaknya akan melakukan terobosan-terobosan, salah satunya dengan menggandeng instansi pemerintah, termasuk perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

"Kami mencoba untuk mengangkat bibit-bibit perenang muda yang tentunya untuk masa depan mereka bisa berprestasi lagi, bahkan melebihi seniornya," kata Wisnu kepada ANTARA, Selasa.

Wisnu tak menampik saat ini renang Indonesia masih terkendala dari segi pembibitan dan regenerasi. Untuk itu, mulai tahun depan PRSI akan mulai menjalankan sejumlah program perekrutan atlet muda potensial.

Baca juga: Kejuaraan renang Indonesia Open jadi acuan promosi-degradasi pelatnas

Dalam pelaksanaannya, lanjut Wisnu, PRSI akan melihat usia dan limit waktu perenang muda berdasarkan level di tingkat Asia Tenggara, Asia, hingga dunia. Jika memenuhi, perenang dapat mengikuti program student athlete yang nantinya akan ada beasiswa untuk sekolah atau kuliah di luar negeri seperti Australia dan Amerika Serikat (AS).

"Kemudian tentunya persyaratan akademis atlet juga harus masuk. Jadi tidak sekadar berprestasi pada cabang olahraga renang, mereka juga harus bisa beradaptasi dan menyelesaikan pendidikan jika memang mendapat kesempatan. Sebab, ini adalah kesempatan langka dan sangat baik, tentunya masa depan mereka bisa terjamin," kata Wisnu.

Terobosan-terobosan ini diharapkan perenang Indonesia ke depan tak hanya mengandalkan fasilitas wildcard untuk bisa tampil dalam pesta olahraga terbesar di dunia yakni Olimpiade.

"Kalau wildcard ini bisa berangkat, bisa juga tidak. Salah satu terobosan kami adalah dengan harus menabung dan investasi baik itu waktu, tenaga, dan dana tentunya yang akan dibantu oleh pemerintah. Dari sini kita akan melihat hasilnya seperti apa dari investasi tersebut," ujar Wisnu yang menyebut program tersebut bakal dilakukan pada Januari 2022.

Baca juga: PRSI lakukan reformasi demi sukseskan Desain Besar Olahraga Nasional

Sebelumnya, Ketua Umum PB PRSI Anindya Bakrie mengatakan pihaknya akan melakukan reformasi demi menyukseskan Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) yang tertuang dalam Perpres Nomor 86 tahun 2021. Sebagai satu dari 14 cabang olahraga yang masuk dalam program unggulan DBON, kata Anindya, PRSI bertekad melahirkan atlet-atlet berprestasi di pentas internasional.

"Renang masuk program DBON dan berusaha keras untuk bisa masuk Olimpiade tidak dengan jalur undangan melainkan lolos kualifikasi dengan limit yang ditetapkan," ujar Anindya dalam rakernas PRSI 2022 di Bali, 4-5 Desember 2021.

Belum lama ini, PRSI juga telah sukses menggelar ajang Indonesia Open Swimming Championships 2021 di Stadion Akuatik Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta pada 9-12 Desember.

Dalam kejuaraan tersebut, sebanyak 583 perenang tampil pada lima kategori berdasarkan Kelompok Umur (KU) yakni Grup I (16-18 tahun), Grup II (14-15 tahun), Grup III (12-13 tahun), dan Grup IV (11 tahun ke bawah), serta senior (19 tahun ke atas).

Ajang ini sekaligus memberikan kesempatan kepada atlet muda Indonesia untuk unjuk gigi sekaligus menjadi salah satu acuan PRSI untuk melakukan promosi dan degradasi atlet penghuni pelatnas.

Baca juga: KOI dorong PRSI aktif di organisasi regional dan internasional
Baca juga: Menpora berharap rakernas PB PRSI hasilkan program yang mendukung DBON

Pewarta: Muhammad Ramdan
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2021