rumah saya sudah tidak bisa dihuni lagi
Pangkalpinang (ANTARA) - PT Timah Tbk menyerahkan bantuan bahan bangunan untuk keperluan perbaikan 241 rumah yang rusak akibat terjangan angin puting beliung di Desa Bencah Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Bantuan bagi para korban angin puting beliung ditujukan  untuk meringan beban korban bencana yang huniannya berlokasi dalam wilayah operasi PT Timah Tbk.

"Bantuan material bahan bangunan  ini sangat dibutuhkan warga untuk memperbaiki rumahnya yang rusak diterjang angin puting beliung," kata Kepala Desa Bencah Heri Purnomo saat menerima bantuan PT Timah di Desa Bencah, Rabu.

Ia mengatakan angin puting beliung pada Selasa (7/12), telah merusak 241 rumah warga di Desa Bencah dengan rincian 100 rumah  rusak parah, 100 rumah rusak ringan dan 41 rumah rusak sedang.

"Angin puting beliung kali ini merupakan bencana terparah dalam lima tahun terakhir ini. Oleh karena itu, kami sangat mengapresiasi PT Timah Tbk yang telah membantu masyarakat korban bencana alam ini," katanya.

Menurut dia bantuan ini, nantinya akan diserahkan kepada warga yang membutuhkan dalam bentuk bahan bangunan karena sebagian besar kerusakan rumah warga mengalami kerusakan pada bagian atap.

"Nanti kami salurkan kepada warga yang membutuhkan bahan bangunan asbes untuk mengganti atap rumahnya yang diterbangkan angin puting beliung," ujarnya.

Sementara itu, salah satu korban bencana Puting Beliung Hasan Basri menceritakan dirinya saat itu baru pulang dari kebun, sekitar pukul 12.00 WIB rumahnya dihantam puting beliung sekitar 20 detik. Hal ini menyebabkan asbes rumahnya mengalami rusak parah.

"Saat ini saya dan keluarga masih mengungsi ke rumah mertua, karena rumah saya sudah tidak bisa dihuni lagi," katanya.

Ia menceritakan pada adzan Zuhur saya pulang dari kebun untuk mandi, baru 5 menit sampai rumah , terjadilah angin puting beliung selama kurang lebih 20 detik. Setelah itu, berlanjut dengan hujan deras di Desa Bencah.

"Anginnya datang dari belakang rumah saya dan menyebabkan asbes dan kayu untuk atap rusak parah hanya tersisa beton rumah,” katanya. 
Baca juga: PT Timah serahkan 2 kapal patroli amankan laut Bangka Selatan
Baca juga: Satgas COVID-19 Babel isolasi 31 warga Pulau Sadai
Baca juga: 247 pasien COVID-19 Bangka Selatan sudah sembuh

Pewarta: Aprionis
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2021