Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga optimis surplus neraca perdagangan Indonesia akan semakin meningkat setelah Indonesia meratifikasi sejumlah perjanjian perdagangan internasional, karena berbagai hasil persetujuan perdagangan mempermudah ekspor produk-produk Indonesia ke berbagai negara di dunia.

“Selama beberapa tahun terakhir, Indonesia mengalami surplus neraca perdagangan. Hal tersebut akan terus meningkat seiring keterlibatan Indonesia dalam meratifikasi sejumlah persetujuan dagang internasional," kata Wamendag lewat keterangannya diterima di Jakarta, Rabu.

Beberapa perjanjian perdagangan misalnya, lanjut Wamendag Jerry, Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) dan Indonesia-EFTA Comprehensive Economic Partnership Agreement (IE-CEPA), terlahir pada masa pandemi COVID-19.

Wamendag menyampaikan hal itu dalam Konferensi Nasional Hukum Bisnis BINUS University yang digelar secara virtual. Wamendag optimistis pelaku usaha nasional dapat memanfaatkan hasil- hasil persetujuan sehingga dapat meroketkan nilai ekspor.

Baca juga: BPS: RI surplus perdagangan 3,51 miliar dolar AS pada November 2021

Ke depan, kata Wamendag, Indonesia harus menangkap peluang niaga elektronik yang semakin besar pasarnya dengan mengembangkan produk digital. Ekspor Indonesia diminta tidak hanya mengandalkan produk-produk konvensional, seperti hortikultura dan minyak sawit mentah (CPO).

“Indonesia juga harus mulai mempersiapkan produk-produk unggulan baru seperti gim daring (online game) sebagai produk ekspor Indonesia di masa depan. Bahkan ekspor produk ini tidak membutuhkan transportasi yang kompleks karena semua transaksi dilakukan secara virtual,” lanjut Wamendag.

Senada dengan Wamendag, Dosen Business Law BINUS University Muhammad Reza Syariffudin Zaki atau Reza Zaki percaya bahwa RCEP sebagai persetujuan terbesar kedua di dunia setelah WTO akan mampu memompa semua produk Indonesia untuk menguasai pasar ASEAN dan wilayah lainnya.

“Indonesia saat ini mulai aktif membangun pembukaan perdagangan dan investasi yang semakin kompetitif dan kolaboratif sehingga produk barang dan jasa Indonesia akan mulai ditingkatkan kadar kualitasnya untuk bisa bersaing di pasar luar negeri,” tutur Reza.

Pada konferensi ini, juga dilakukan peluncuran Buku Hukum Perdagangan Internasional karya Muhammad Reza Syariffudin Zaki. 

Baca juga: RCEP dinilai buka peluang investasi dan pengembangan ekonomi digital

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021