Yunani itu punya kekuatan wisata, maka kami terinspirasi bahwa bagaimana Pasundan juga dapat mengeluarkan potensinya
Bandung (ANTARA) - Ketua Pengurus Besar Paguyuban Pasundan Prof Dr HM Didi Turmudzi berharap  dapat menjalin kerja sama dengan Duta Besar RI untuk Yunani dalam bidang keilmuan.

"Sudah digambarkan oleh Pak Bebeb (AKN Djundjunan, Dubes RI untuk Yunani) bahwa Yunani itu punya kekuatan wisata, maka kami terinspirasi bahwa bagaimana Pasundan juga dapat mengeluarkan potensinya yang luar biasa utamanya dalam sisi SDM, untuk menggali kemampuannya dan bisa memberikan manfaat bagi nusa dan bangsa," kata Prof Didi Turmudzi, di Kota Bandung, Rabu.

Pihaknya, kata Didi, telah menerima kunjungan dari Duta Besar Indonesia Untuk Republik Yunani, Bebeb AKN Djunjunan di Lantai VI Gedung Paguyuban Pasundan Jalan Sumatera No 41 Kota Bandung.

Prof Didi mengatakan bahwa Deklarasi Djuanda telah membawa semangat yang besar dalam melawan penjajahan lewat kekuatan diplomasi.

"Semoga Yunani dapat menjadi kawah candradimuka, bagi pak Bebeb dalam membangkitkan kembali kejayaan pasundan di masa lalu," kata dia.

Sementara itu, Duta Besar Indonesia Untuk Republik Yunani, Bebeb AKN Djunjunan menyampaikan sebagai orang sunda dan "pituin" Jawa Barat ia ingin memberikan sumbangsih dan kontribusi dalam memajukan daerah.

"Sebagai duta besar yang dipercaya oleh Pak Presiden untuk membawa nama Indonesia, tentu saya tidak lupa dari mana saya berasal. Dan Insya Allah sebagai orang sunda, dan saya merasakan bahwa cikal bakal seseorang lahir dari budayanya. Maka tugas saya ke depan adalah membawa nama sunda sebagai komponen dari NKRI," ujarnya.

Bebeb juga berharap Paguyuban Pasundan bisa berperan secara lebih luas untuk menjangkau hal yang bersifat global dengan memberdayakan budaya sunda.

"Kami berupaya mendukung Discovery Pasundan, Pasundan bukan dalam arti orang sunda tapi bagian dari NKRI yang kita naikan ke format yang lebih baik secara internasional," kata dia.

Bebeb menyebutkan bahwa langkah kongkrit yang akan ia lakukan ke depan adalah dengan akulturasi budaya sebagai "soft power diplomacy", khususnya dalam melihat potensi yang akan dikembangkan untuk Indonesia, dengan mempelajari kelebihan dan kekurangannya agar dapat saling mengisi.

"Lewat Discovery Pasundan kita berupaya menempatkan bagaimana peran budaya bisa keluar dari zona nyaman. Ini dilakukan agar dapat masuk ke wilayah yang lebih luas dan memberikan kontribusi positif bagi Indonesia. Dan ini yang perlu kita pelajari bersama," kata dia.

"Diplomasi kebudayaan adalah hal yang digagas oleh pak Mochtar, saat menjabat sebagai menteri luar negeri. Beliau sebagai calon pahlawan nasional juga memiliki pemikiran tentang diplomasi kebudayaan yang bisa menjadi kekuatan yang tidak dimiliki negara dan bangsa lain," katanya

Beben juga berharap bangsa Indonesia bisa terus tetap bersatu.
Baca juga: Misi Paguyuban Pasundan di Papua kuatkan persaudaraan dan persatuan
Baca juga: Ridwan Kamil minta Paguyuban Pasundan Papua dukung atlet Jabar di PON
Baca juga: Paguyuban Pasundan pentas di Gelar Seni Tradisi Nusa Tenggara Barat

 

Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2021