Jakarta (ANTARA News) - Polri masih terus menyelidiki peretasan terhadap situs webnya www.polri.go.id yang diduga telah dijebol oleh seseorang atau kelompok yang kemudian mengubah tampilan laman dan memasang link video yang mengarah ke YouTube.

"Penyidik saat ini sedang melakukan analisis terhadap dugaan adanya tindak pidana cyber crime dengan melakukan pemeriksaan saksi dari Divisi Teknologi Polri yang bertindak sebagai pelapor," kata Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Polri Kombes Pol Boy Rafli Amar di Jakarta, Rabu.

Polri akan menunjukan alat buktinya yang diperiksa elektroniknya, diperiksa kerusakan atau memasukan datanya legal oleh orang yang tidak bertanggung jawab ke situs Polri akan dijadikan fakta-fakta hukum, ujarnya.

"Saat ini, kita masih mengumpulkan fakta-faktanya. serta modusnya, kita sementara belum ada dugaan siapa-siapa dulu, yang ada mencari fakta hukum dulu, baru ada tindakan hukum," kata Boy.

Menurut Boy, siapa saja dapat melakukan pembobolan situs, terutama yang memiliki kemampuan terkait hal tersebut.

Kabag Penum mengatakan bahwa situs Polri yang dibobol, diketahui pertama kali pada hari Senin (16/4), saat ini mulai dilakukan perbaikan. Situs ini untuk layanan ini masyarakat luas diantaranya untuk melakukan penanggulangan teroris.

Pada situs tersebut ada pesan teks bernuansa agama, di dalam situs juga menampilkan sebuah gambar dan video yang dihubungkan ke YouTube dengan pesan sejenis.

"Belum jelas apa motif pelaku melakukan aksi ini, tapi akan ketemu dan tidak bisa saya sampaikan sekarang," kata Boy.

Polri juga akan berkoordinasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informasi untuk melacak pembobol situsnya.

"Kita akan bekerjasama dengan Kementerian Komunikasi dan Informasi dalam mengungkap pembobolan ini," katanya.

(S035/S019)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011