Dalam ketiga visi Presidensi G20 Indonesia, para insinyur Indonesia dapat mengambil peran melalui berbagai inovasi
Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mendorong inovasi insinyur untuk mendukung Presidensi G20 Indonesia yang disampaikannya saat Kongres PII XII Tahun 2021 di Bali.

”Para insinyur adalah orang-orang yang dididik untuk menghasilkan inovasi, semakin banyak insinyur, semakin banyak kita membuka peluang untuk solusi-solusi yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya,” tutur Airlangga, Jumat.

Dia menyampaikan sejalan dengan kondisi global saat ini, momentum kepemimpinan Indonesia di panggung dunia pada Presidensi G20 Indonesia harus dimanfaatkan guna mendorong pemulihan dan transformasi ekonomi bersama. Bertemakan “Recover Together, Recover Stronger”, Indonesia mendorong pemulihan ekonomi global yang inklusif, kuat, dan berkelanjutan.

Menko juga menyatakan Indonesia merupakan emerging countries pertama yang menjadi Presidensi G20. Ia mengapresiasi Pengurus Pusat PII yang telah memilih tema yang sangat sejalan dengan visi Indonesia sebagai Presidensi G20 Indonesia yang berfokus untuk menyukseskan tiga hal yakni penanganan kesehatan yang inklusif, transformasi ekonomi berbasis digital, dan transisi menuju energi berkelanjutan.

”Dalam ketiga visi Presidensi G20 Indonesia, para insinyur Indonesia dapat mengambil peran melalui berbagai inovasi,” ujarnya.

Baca juga: Presidensi G20, Menko Airlangga: RI dorong kerja sama sektor digital
 

Ia menjelaskan, visi yang pertama dalam Presidensi G20 Indonesia adalah arsitektur kesehatan global. Para insinyur harus mengambil perannya untuk mendorong penciptaan lighthouse projects yang memperkuat resiliensi sistem kesehatan dunia, seperti inovasi dalam alat kesehatan, obat-obatan, dan produksi vaksin. Upaya tersebut salah satunya akan mendorong ASEAN, terutama Indonesia, menjadi transfer hub untuk pengembangan dan produksi vaksin.

Visi kedua adalah transformasi ekonomi berbasis digital. Tujuannya untuk memperluas pemanfaatan digital dan konektivitas untuk pemulihan ekonomi pasca pandemi. Inisiatif tersebut mempunyai target penciptaan proyek mercusuar berupa pemanfaatan sistem komunikasi Satelit Orbit Rendah untuk meningkatkan inklusivitas digital di seluruh dunia.

Ketiga adalah visi transisi energi. Terkait visi tersebut, insinyur dapat membantu penciptaan model-model adopsi teknologi yang mempercepat penurunan emisi karbon, seperti transisi energi dari bahan bakar fosil ke energi terbarukan dan pengembangan high voltage direct current transmission.

Baca juga: Airlangga dorong Kadin manfaatkan momentum Presidensi G20
 

Pemerintah juga terus mendukung PII untuk melakukan penguatan insinyur profesional di Indonesia hingga bisa mencapai jumlah insinyur yang dibutuhkan.

“Saya berharap semoga PII dapat terus mendorong lahirnya insinyur-insinyur Indonesia yang handal, sehingga menguatkan posisi Indonesia dalam percaturan kepemimpinan dunia,” ujar Airlangga.

Baca juga: Airlangga dorong RI jadi hub produksi vaksin mRNA lewat Presidensi G20
Baca juga: Menko Airlangga targetkan hasil kerja sama nyata di Presidensi G20


Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2021