Jakarta (ANTARA/JACX) – Virus corona merupakan flu biasa, demikian keterangan yang disematkan dalam unggahan video TikTok di Facebook, pada 14 Desember 2021.

Video berdurasi 37 detik itu menampilkan seseorang yang membuka Ensiklopedia Kedokteran terbitan 1989 dan langsung menuju halaman dengan tabel keterangan virus corona mempunyai gejala sebagaimana flu biasa.

Sementara di Facebook, sang pengunggah menambahkan narasi:
"Virus Corona = Flu biasa
Corona Virus = Common Cold
Incase you guys dont know yet.
Ayo buka sumber lain, jgn baca dari pemerintah terus. Di boongin kau
Medical Association Encyclopedia of Medicine 1989
Waku up"


Unggahan itu telah mendapatkan 10 komentar, diliat lebih dari 100 kali, serta disukai lebih dari 27 pengguna lain.

Selain di Facebook, unggahan serupa juga ditampilkan di media sosial Twitter.

Namun, benarkah virus corona merupakan flu biasa sebagaimana ditampilkan dalam unggahan video itu?
 
Unggahan misinformasi yang menyebut virus corona saat ini sudah terdapat dalam Ensiklopedia Asosiasi Kedokteran 1989 dengan gejala seperti flu biasa. (Facebook)


Penjelasan:
Buku yang terdapat pada unggahan tersebut merupakan Buku Ensiklopedia Kedokteran Asosiasi Medis Amerika yang diterbitkan Random House di AS pada 1989.

Dalam buku itu memang disebutkan virus corona, tapi virus corona yang berkembang saat ini merupakan virus corona baru (SARS-CoV-2) dan menyebabkan penyakit COVID-19, sebagaimana disebut WHO dalam situs mereka.

Virus corona (CoV) adalah keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit mulai dari flu biasa hingga penyakit yang lebih parah. Sedangkan novel coronavirus (nCoV) adalah jenis baru yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia. Virus baru itu kemudian diberi nama “Virus COVID-19”.

Sebagian besar orang yang terinfeksi virus corona baru itu akan mengalami penyakit pernapasan ringan hingga sedang dan sembuh tanpa memerlukan perawatan khusus. Tapi, beberapa orang akan sakit parah dan memerlukan perhatian medis.

Virus corona baru dapat menyebar dari mulut atau hidung orang yang terinfeksi dalam partikel cairan kecil ketika mereka batuk, bersin, berbicara, bernyanyi, atau bernapas. Partikel-partikel itu berkisar dari tetesan pernapasan yang lebih besar hingga aerosol yang lebih kecil.

Namun, COVID-19 berbeda dengan flu biasa atau influenza. Meskipun keduanya merupakan penyakit pernapasan menular, dan memiliki beberapa gejala yang serupa.

COVID-19 disebabkan oleh infeksi virus corona baru yang pertama kali diidentifikasi pada 2019 di China, dan flu disebabkan oleh infeksi virus influenza.

Karena beberapa gejala flu, COVID-19, dan penyakit pernapasan lainnya serupa, perbedaan antara penyakit-penyakit itu tidak dapat dibuat berdasarkan gejala saja. Pengujian diperlukan untuk mengetahui apa penyakitnya dan untuk memastikan diagnosis.

Orang dapat terinfeksi flu dan virus penyebab COVID-19 secara bersamaan dan memiliki gejala influenza dan COVID-19.

Klaim: Virus corona saat ini seperti flu biasa
Rating: Misinformasi

Cek fakta: Hoaks! COVID-19 varian Omicron muncul karena komplikasi percobaan obat

Baca juga: Mobil terkoneksi 5G laris pada 2025 hingga bedakan flu dan COVID-19

Baca juga: Pasien corona ini ungkap penyakitnya berbeda dari flu, seperti apa?

Pewarta: Tim JACX
Editor: Hanni Sofia
Copyright © ANTARA 2021