Potensi pembentukan awan-awan konvektif mulai meningkat termasuk wilayah NTT
Kupang (ANTARA) - Kepala Stasiun Meteorologi El Tari Kupang, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Agung Sudiono Abadi mengimbau warga di Nusa Tenggara Timur agar mewaspadai potensi hujan lebat yang diprakirakan terjadi dalam sepekan ke depan.

"Potensi pembentukan awan-awan konvektif mulai meningkat termasuk wilayah NTT sehingga menimbulkan hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir," kata Agunh dalam keterangan yang diterima di Kupang, Sabtu.

Baca juga: BMKG catat 267 kali gempa susulan akibat gempa di Laut Flores

Ia mengatakan hal itu berkaitan dengan prospek cuaca dalam satu minggu ke depan (17-23 Desember 2021) di wilayah NTT.

Agung menjelaskan potensi hujan lebat yang meningkat dapat memicu berbagai dampak seperti terjadinya tanah longsor, guguran bebatuan atau erosi tanah, kerusakan tanggul sungai, jalan dan jembatan, maupun aliran banjir yang berbahaya dan dapat mengganggu aktivitas masyarakat.

Baca juga: BMKG Stasiun Meteorologi Sikka: Warga harus waspada gempa susulan

Selain potensi hujan sedang-lebat, kata dia juga terdapat potensi angin kencang berdurasi singkat yang perlu diwaspadai masyarakat di provinsi berbasiskan kepulauan itu.

Dengan demikian, kata dia, masyarakat perlu lebih berhati-hati jika beraktivitas di luar rumah agar terhindar dari potensi bencana yang ditimbulkan.

"Tidak perlu menggunakan transportasi darat saat sedang terjadi hujan jika tidak ada urusan yang mendesak," katanya.

Baca juga: Pemkab Selayar evakuasi warga setelah gempa magintudo 7,5

Selain itu masyarakat juga perlu mengamankan barang atau dokumen penting agar aman dari ancaman bencana serta mematikan peralatan elektronik.

Agung menyarankan masyarakat untuk terus mengikuti perkembangan informasi cuaca dari BMKG melalui sejumlah kanal yang disediakan seperti telepon (0380)881613 atau whatsapp 081139404264, website meteoeltari.com, email met_kupang@yahoo.com maupun lewat aplikasi mobile apps INFO BMKG.

Baca juga: Gempa Larantuka akibatkan 5.511 kepala keluarga di Selayar terdampak

Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2021