Purwokerto (ANTARA) - Pagi itu, Keisya Almira (9) tampak bersemangat berangkat sekolah di SD Negeri 1 Arcawinangun, Kecamatan Purwokerto Timur, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, dengan didampingi ibundanya, Aas Rohmani (40).

Semua itu dilakukan karena Keisya yang merupakan siswa kelas 3 SD Negeri 1 Arcawinangun hendak divaksinasi COVID-19 dosis pertama di sekolahnya dengan harapan dapat memberi kekebalan serta bisa melaksanakan pembelajaran tatap muka secara normal.

Setelah melalui proses skrining yang dilakukan oleh petugas medis, Keisya akhirnya mendapatkan suntikan vaksin Sinovac dosis pertama.

Saat ditemui usai vaksin, Keisya mengaku senang karena telah divaksinasi sehingga diharapkan bisa kebal terhadap COVID-19 karena sebelumnya sempat khawatir terinfeksi virus corona.

Dia mengharapkan setelah vaksinasi, kegiatan belajar mengajar dapat dilakukan secara tatap muka penuh seperti saat masih duduk di bangku kelas 1 meskipun waktu itu hanya berlangsung selama setengah semester.

"Mudah-mudahan setelah adanya vaksinasi ini, sekolahnya bisa kembali seperti semula, bisa tatap muka secara penuh karena saat sekarang masih terbatas dan bergantian tiga kali sepekan, setiap hari Selasa, Kamis, dan Sabtu," katanya.

Kendati telah divaksinasi, dia mengatakan akan tetap melaksanakan protokol kesehatan secara ketat agar terhindar dari penularan COVID-19.

Sementara ibunda Keisya, Aas Rohmani merasa tenang karena anaknya telah mendapatkan vaksinasi COVID-19 dan berharap kegiatan pembelajaran tatap muka di sekolah dapat segera dilaksanakan secara penuh seperti sebelum pandemi.

"Mudah-mudahan dengan adanya vaksin bisa menjaga kekebalan tubuh anak saya dari COVID-19. Kalaupun sampai terkena, tidak berisiko seperti yang belum divaksinasi," katanya.

Baca juga: Polresta Banyumas siapkan 6.000 dosis vaksin saat Natal dan tahun baru

Level 1 PPKM

Siswa lainnya, Alfino (9) mengaku sempat takut saat hendak divaksinasi. "Deg-degan," kata siswa kelas 3A itu.

Ia mengharapkan ke depan, pembelajaran tatap muka dapat dilakukan secara penuh setiap hari di sekolah.

Kepala SD Negeri 1 Arcawinangun Kurniasih mengatakan jumlah siswa yang diikutsertakan dalam vaksinasi COVID-19 sebanyak 190 anak terdiri atas siswa kelas 3, kelas 4, dan kelas 6 berbarengan dengan pelaksanaan imunisasi (Bulan Imunisasi Anak Sekolah/BIAS) bagi anak kelas 1, kelas 2, dan kelas 5 sebanyak 72 siswa.

"Jadi, anak yang diimunisasi tidak divaksinasi (COVID-19). Itu (anak-anak yang diimunisasi, red.) untuk periode berikutnya," katanya.

Pihaknya semula hanya mendapat jatah 100 dosis vaksin, namun setelah dilakukan koordinasi dengan Puskesmas Purwokerto Timur dan Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas, akhirnya mendapatkan alokasi sesuai dengan jumlah siswa yang sebanyak 190 anak.

Ia bersyukur karena orang tua siswa sangat antusias dan memahami pentingnya vaksin bagi anak-anak mereka.

"Cuma memang ada pertanyaan, orang tua khawatir, 'Bu, anak saya pilek, anak saya sedang hangat'. Saya sarankan untuk datang saja ke sekolah, nanti di sini ada petugas skrining yang menentukan siswa tersebut layak atau tidak layak untuk vaksin, tapi sejauh ini tidak ada keluhan, lolos untuk vaksinasi," katanya.
Salah seorang siswa divaksinasi COVID-19 di SD Negeri 1 Arcawinangun, Kelurahan Arcawinangun, Kecamatan Purwokerto Timur, Kabupaten Banyumas, Sabtu (18/12/2021). ANTARA/Sumarwoto


Kegiatan vaksinasi COVID-19 di SD Negeri 1 Arcawinangun yang digelar Sabtu (18/12), merupakan rangkaian dari program vaksinasi untuk anak usia 6-11 tahun yang dilaksanakan Pemerintah Kabupaten Banyumas secara bertahap sejak tanggal 16 Desember 2021.

Pemberian vaksinasi COVID-19 bagi anak usia 6-11 tahun itu dilakukan karena Kabupaten Banyumas saat sekarang telah menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 1.

Kepala Dinkes Kabupaten Banyumas Sadiyanto mengatakan pelaksanaan vaksinasi untuk anak usia 6-11 tahun merupakan instruksi dari pemerintah pusat.

Dalam hal ini, vaksinasi bagi anak-anak usia 6-11 tahun tersebut dilaksanakan berdasarkan Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 66 Tahun 2021 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Corona Virus Disease 2021 Pada Saat Natal Tahun 2021 dan Tahun Baru 2022.

Selain itu, Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/6688/2021 tentang Pelaksanaan Vaksinasi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) Bagi Anak Usia 6 (Enam) Sampai Dengan 11 (Sebelas) Tahun.

"Alasan kenapa anak usia 6-11 tahun menjadi sasaran vaksinasi karena kasus COVID-19 pada anak-anak usia 6-11 tahun kurang lebih 10 persen, sehingga cukup banyak," kata Sadiyanto.

Berdasarkan data, jumlah siswa kelas 1-6 (usia 6-11 tahun, red.) di Kabupaten Banyumas mencapai 165 ribu anak yang terdiri atas 35.120 siswa madrasah ibtidaiyah (MI) di bawah naungan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyumas dan selebihnya siswa sekolah dasar (SD) di bawah naungan Dinas Pendidikan (Dindik) Kabupaten Banyumas.

Kepala Dindik Kabupaten Banyumas Irawati menyambut baik adanya kebijakan vaksinasi bagi anak berusia 6-11 tahun, sehingga pihaknya segera menyiapkan anak-anak sekolah dasar untuk mengikuti vaksinasi COVID-19 tersebut.

Begitu juga dengan anak-anak sekolah menengah pertama (SMP) ketika ada program vaksinasi bagi anak berusia 12-17 tahun.

"Insya Allah kami bisa memberikan pemahaman kepada anak-anak bahwa vaksin itu penting dan tidak berbahaya. Kemarin yang SMP cukup antusias, sehingga hampir seluruh anak bisa ikut divaksinasi," katanya.

Bahkan, anak-anak SMP yang usianya masih 11 tahun juga akan diikutsertakan dalam program vaksinasi bagi anak usia 6-11 tahun tersebut.

Baca juga: IPA apresiasi Indonesia untuk vaksinasi anak 6-11 tahun

Kekebalan komunal

Sementara itu, Bupati Banyumas Achmad Husein mengatakan pihaknya akan terus menggenjot pelaksanaan vaksinasi COVID-19 untuk anak-anak usia 6-11 tahun guna mendukung percepatan pencapaian kekebalan komunal.

"Kalau semua sudah divaksinasi, Insya Allah kita bisa mencapai herd immunity (kekebalan komunal, red.). Di Banyumas, jumlah yang divaksinasi sudah di atas 76 persen dan kita sudah masuk level 1. Ini hasil kerja keras kita," katanya.

Oleh karena itu, vaksinasi untuk anak 6-11 tahun harus terus dilaksanakan hingga tuntas. "Saya harap tidak hanya sampai di sini, tapi terus ada dan berlanjut sampai selesai 100 persen," katanya.

Ia mengatakan berdasarkan data manual per tanggal 16 Desember 2021, cakupan vaksinasi dosis pertama di Banyumas secara kumulatif (belum termasuk vaksin untuk anak usia 6-11 tahun, red.) telah mencapai 1.067.004 orang atau 76,3 persen dari target 1.398.427 sasaran, dengan capaian vaksin untuk lansia sebanyak 174.017 orang atau 89,6 persen dari target 194.112 orang.

Sedangkan cakupan vaksinasi dosis pertama di Banyumas per tanggal 16 Desember 2021 berdasarkan data Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) mencapai 1.059.401 orang atau 75,76 persen dari target 1.398.427 sasaran, dengan capaian vaksin untuk lansia sebanyak 132.668 orang atau 68,35 persen dari target 194.112 sasaran.

Kendati telah divaksinasi, masyarakat diimbau untuk tetap taat dalam melaksanakan protokol kesehatan agar terhindar dari penularan COVID-19. Dengan demikian, kasus COVID-19 di Kabupaten Banyumas akan terus menurun.*

Baca juga: Anak tak perlu minum paracetamol jika tak demam usai vaksin

Pewarta: Sumarwoto
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021