mimpimu tidak akan basi
Batam (ANTARA) - Ada duka di hari jadi Kota Batam yang ke-192 pada Sabtu, 18 Desember 2021, yaitu meninggalnya Harry Azhar Azis, Anggota V Badan Pemeriksa Keuangan RI/Pimpinan Pemeriksaan Keuangan Negara V (BPK).

Harry Azhar Azis adalah tokoh nasional yang terkenal menguasai bidang keuangan. Namun bagi Provinsi Kepulauan Riau, ia lebih dari itu. Dia adalah putra daerah yang tidak pernah lelah memikirkan Kepri, tanah kelahirannya.

Bahkan, ia menyempatkan diri berkunjung ke Kepri sekitar sepekan yang lalu. Meski saat itu kondisi kesehatannya sudah nampak lemah. Seolah ingin melihat Kepri terakhir kali, sekaligus berpamitan untuk selamanya.

Wali Kota Batam Muhammad Rudi yang turut menyambut kedatangan Harry pada Jumat (10/12) menyatakan merasakan kehilangan sosok panutan, seorang Bapak yang selalu membimbing anaknya.

"Kami sangat kehilangan. Yang jelas beliau adalah putra daerah Kepri. Beliau banyak membantu kami. Beliau adalah sosok Bapak, kita keliru pun, beliau kasih tahu. Kita kehilangan sekali," kata Wali Kota.

Sebelum menjadi pimpinan BPK, pria kelahiran Tanjungpinang 25 April 1956 itu adalah anggota DRI Fraksi Partai Golkar dari daerah pemilihan Provinsi Kepulauan Riau, sejak 2004 hingga 2014.

Dan sebagai orang yang memang mahir di bidang keuangan, Harry terus mengingatkan kepala daerah untuk mengikuti aturan hukum. Satu jasa Harry yang tidak dilupakan Rudi adalah upayanya untuk menyelesaikan carut marut aset Pemkot dan BP Batam.

"Beliau bantu menyelesaikan itu. Sudah berjalan tapi belum tuntas. Saya akan melaksanakan semampu saya sampai tuntas penyerahan aset," kata Rudi.

Baca juga: Anggota BPK Harry Azhar Azis tutup usia
Baca juga: Harry Azhar: Keuangan negara harus sejahterakan rakyat


Abang bijaksana
Usai meninggalkan Senayan, pria lulusan Oklahoma State University tidak pernah berhenti memikirkan Kepri. Dia memastikan penggantinya di DPR RI melaksanakan tugas sebaik mungkin, agar Kepri terus mendapatkan perhatian dari Jakarta.

Cen Sui Lan, anggota DPR RI Fraksi Golkar Daerah Pemilihan Kepri menyatakan Harry terus membimbingnya dalam menjalankan tugas sebagai legislator.

"Beliau begitu bijaksana membimbing saya dan memberikan tips dalam komunikasi politik. Bang Harry adalah orang yang bijak yang sangat baik dan mengayomi kita. Selamat Jalan Bang Harry....," tulis Cen dalam pesan singkat kepada ANTARA.

Bagi Cen, Harry Azhar Azis adalah senior sekaligus mentor. Banyak hal yang disampaikan Harry kepadanya dalam bekerja, mengabdi untuk bangsa dan negara.

"Bahkan beliau masih sempat ketika berkunjung ke Provinsi Kepri sebagai Pimpinan BPK RI, mengajak sama-sama turun ke Kepri, sama-sama berkolaborasi dalam membangun Kepri," kata dia.
​​​​​
Baca juga: Harry Azhar dikukuhkan sebagai guru besar ilmu ekonomi
Baca juga: BPK: WTP harus diiringi dengan peningkatan kesejahteraan

Mimpi Harry
Saat masih menjabat sebagai anggota DPR RI, Harry selalu bolak-balik mengunjungi Kepri. Dan setiap kunjungannya, ia menyempatkan diri mengundang wartawan untuk berdiskusi.

Dalam jamuan makan siang yang santai, Harry akan meluncurkan banyak pertanyaan kepada wartawan, mengenai apa saja isu yang tengah berkembang, kemudian apa saja kendala yang dihadapi masyarakat. Ia ingin tahu hal-hal langsung dari mulut pewarta.

Entah, mungkin bagi Harry, wartawan tahu banyak hal dan memiliki perspektif yang objektif. Wartawan tidak akan menjawab pertanyaan gaya ABS "Asal Bapak Senang", melainkan menuturkan sesuatu sejujur-jujurnya sesuai kondisi di lapangan.

Dengan bekal itu, maka ayah tiga anak itu akan mencari solusi yang tepat.

"Jadi kalau kita wawancara Pak Harry, beritanya segar, mencerahkan dan aktual. Karena dia akan memberikan gagasan-gagasan berlian. Satu di antaranya UU Pajak Daerah. Beliau termasuk yang menginisiasinya, karena beliau begitu perhatian pada pendapatan pemerintah di daerah, utamanya di Kepri," kata Andi, wartawan yang kerap diajak berdiskusi bersama Harry.

Kepada wartawan pula lah, Harry menjabarkan mimpi-mimpinya untuk Kepri. Gagasan yang out of the box kala itu, kini sebagian sudah terwujud, dan sebagian lainnya sedang tahap untuk dijadikan nyata.

Menurut Andi, Harry tidak pernah main-main dalam mimpinya. Ia akan terus menyuarakan dan mengawalnya sampai terwujud.

Dan mimpi terbesar Harry untuk Kepri adalah pembangunan jembatan yang menghubungkan Pulau Batam dan Pulau Bintan.

Bagi Harry, pembangunan jembatan Batam-Bintan akan meningkatkan perekonomian Kawasan Perdagangan Bebas Pelabuhan Bebas di dua pulau itu.

"Dulu, orang berfikir ini ide gila. Tapi sekarang, mimpi itu semakin dekat untuk terwujud," kata Andi.

Gubernur Kepri Ansar Ahmad, yang juga pernah menjadi penerus Harry sebagai anggota DPR RI, kini tengah mengupayakan pembangunan Jembatan Batam-Bintan bersama pemerintah pusat.

Pembangunan jembatan itu kini tengah dalam persiapan lelang.

Andi bercerita, dalam pertemuannya dengan Harry di Depok akhir November 2021, Harry tersenyum mendengar perkembangan rencana pembangunan Jembatan Batam-Bintan.

"Beliau hanya tersenyum mengangguk-angguk," kata dia.

Masih dalam pertemuan itu, Harry masih menanyakan kabar Kepri kepada Andi, padahal kondisi kesehatannya mulai nampak payah.

"Waktu itu Pak Harry bilang, beliau akan ke Kepri, karena sekarang tugasnya di BPK memeriksa wilayah Kepri. Beliau senang bisa berkunjung ke Kepri lagi," kata Andi.

Tapi ternyata itu kunjungan terakhir Harry. Kedatangannya ke Batam pada pekan lalu seolah pamit dari Kepri. Meninggalkan bongkahan mimpi, yang sedang dicoba untuk disusun satu per satu.

Mimpi seorang bapak visioner, yang menembus hingga belasan tahun ke depan.

Selamat jalan Pak Harry. Mimpimu tidak akan basi, meski engkau belum bisa melihatnya terwujud.

Baca juga: Harry Azhar ikut tradisi ziarah kubur jelang Ramadhan
 

Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021