Jakarta (ANTARA) - Indonesia mengantongi dua medali emas melalui Muhammad Akio Zaiko dan Hazel Ramadhan pada hari pertama Kejuaraan Karate Asia 2021 di Almaty, Kazakhstan, Sabtu waktu setempat.

Akio Zaiko menyumbang emas untuk Merah Putih setelah menjadi yang terbaik pada nomor Cadet Kata Putra untuk event Asian Cadet, Junior & U21 Karate Championship 2021. Dia mengalahkan Omar Saleh (Kwait) yang pulang dengan perak dan Ali Hajizadeh (Irak) dan Tsang Pak Yin (Hong Kong) yang meraih perunggu bersama.

Sementara Hazel Ramadhan menjuarai kategori Junior Kata Putra dengan mengalahkan Amir Hassan Moenaddini (Irak) di posisi kedua dan Ho Him Kwok (Hong Kong) dan Hasan Kamal (Kwait) yang sama-sama pulang dengan perunggu.

Selain dua emas, Indonesia juga satu perak dan perunggu pada hari pertama masing-masing melalui Almahyra Tiara Sandi dan Nadlima Layla.

Almahyra Tiara Sandi membawa pulang perak pada kelas Cadet Kumite +54kg putri. Dia kalah dari Yara Naser (Yordania) yang meraih medali emas. Sementara pada nomor ini perunggu diraih Elnura Ibraimova dari Kyrgyzstan.

Adapun Nadlima Layla meraih perunggu pada nomor Cadet Kata Putri. Dia berada di posisi ketiga bersama wakil Hong Kong Ngai Yi Lee. Pada nomor ini, emas diraih atlet asal Irak Sajedeh Jahanshahi dan perak oleh Sofia Klyuchik dari Kazakhstan.

Asian Cadet, Junior & U21 Karate Championship 2021 merupakan bagian dari ajang yang diselenggarakan Federasi Karate-Do Asia (AKF). Selain itu juga bergulir Senior Asian Karate Championship edisi ke-17.

Head Of Delegation PB Forki untuk Kejuaraan AKF Cadet, Junior, U21 dan Senior Kazakhstan 2021 Darly Siregar mengatakan secara keseluruhan kontingen Indonesia berisikan 49 orang dan 38 di antaranya adalah atlet yang terdiri dari 28 untuk senior dan 10 karateka junior.

"Keberhasilan pada hari pertama ini, tak lepas adanya kepengurusan yang solid, baik itu atlet, pelatih, wasit juri, manajer, dan lainnya. Kekuatan semua pihak punya peran penting. Sebelum atlet bertanding saya selaku ketua kontingen membakar semangat mereka," kata Darly Siregar kepada ANTARA via telepon, Minggu dini hari WIB.

Dia juga menyebut atlet yang tampil merupakan putra dan putri terbaik Indonesia. Meski bendera Merah Putih tak berkibar mengingat sanksi yang diberikan Badan Anti-Doping Dunia (WADA) kepada Indonesia, lanjut Darly, semangat atlet tidak luntur.

"Pada awalnya dampak dari bendera tidak berkibar memang berpengaruh, tetapi kami ganti dengan Garuda yang juga lambang negara kita. Lagu Indonesia juga tetap berkumandang, meski awalnya panitia melarangnya," ujar Darly.

Pria yang juga menjabat sebagai Wakil Sekretaris Jenderal Bidang Luar Negeri PB Forki itu optimistis pundi-pundi medali Indonesia bertambah mengingat pertandingan masih akan berlangsung hingga Rabu (22/12). Dia juga meminta dukungan dan doa masyarakat Indonesia agar skuad Merah Putih bisa meraih hasil terbaik di Kazakhstan.

"Dibalik dinginnya cuaca Kazakhstan, tidak mendinginkan semangat kami untuk karate Merah Putih. Semoga medali Indonesia terus bertambah karena pertandingan masih berlangsung dalam beberapa hari ke depan," pungkas Darly.


Baca juga: PB Forki sahkan PB Wadokai Karate-Do Indonesia pimpinan Fajar Sulaeman
Baca juga: Maya Sheva tetap akan berkarier di karate meski dihantui cedera
Baca juga: Devina Dea jadi penentu emas DKI Jakarta di kumite beregu putri


 

Pewarta: Muhammad Ramdan
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2021