Jayapura (ANTARA) - Prajurit Dua Yotam Bugiangge, anggota Batalion Infantri 756/MWS, dilaporkan kabur meninggalkan tempat tugasnya dengan membawa satu senapan serbu standar TNI AD jenis SS1 V1.

"Senjata api organik milik TNI AD dibawa kabur tanpa amunisi," kata Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih, Kolonel Infantri Aqsha Erlangga, kepada ANTARA, di Jayapura, Papua, Minggu.

Baca juga: Pangdam XVII/Cenderawasih melepas kepulangan tiga satgas pamtas TNI

Ia mengatakan, dari laporan yang diterima, Bugiangge yang bertugas di Kompi Senapan C Batalion Infantri 756/MWS di Senggi, Kabupaten Keerom, Papua, diketahui kabur saat mendapat tugas jaga sekitar pukul 17.00 WIT Jumat (17/12). "Prada Yotam kabur membawa senjata api SS1 tanpa membawa amunisi, " kata Erlangga seraya menambahkan tamtama itu masih terus dicari. 

Baca juga: TNI/Polri dampingi penyaluran BLT untuk warga Mimika Papua

Ia mengatakan, hingga kini belum diketahui motif tamtama TNI AD itu kabur karena dari laporan yang diterima, sebelumnya Bugiangge sempat menerima telepon dan meninggalkan tempat tugasnya. "Kasusnya hingga kini masih didalami dan pencarian terhadap yang bersangkutan masih dilakukan," katanya.

Baca juga: Satgas TNI bantu persalinan warga perbatasan di hutan Papua

Markas Komando Batalion Infantri 756/WMS ada di Wamena, ibu kota Kabupaten Jayawijaya, Papua, dan merupakan salah satu batalion infantri organik yang berada di Kodam XVII/Cenderawasih, Papua.

Pewarta: Evarukdijati
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2021