Yogyakarta (ANTARA News) - Peluang bisnis iklan media digital di Indonesia semakin terbuka lebar, seiring semakin bertambahnya jumlah pengguna internet di kalangan anak muda, kata Ketua Umum Ikatan Ilmuwan Indonesia Internasional Nasir Tamara.

"Mereka menjadi pengguna jaringan sosial `facebook` dan `twitter`. Tercatat jumlah pengguna `facebook` di Indonesia merupakan terbanyak kedua di dunia dengan 35 juta pengguna, sedangkan pengguna `twitter` terbanyak keempat di dunia dengan lima juta pengguna," katanya di Yogyakarta, Jumat.

Menurut dia pada diskusi Bisnis dan Media, jumlah pengguna media digital memberikan potensi besar untuk pasar "e-commerce" yang ditaksir mencapai Rp172,9 miliar, tetapi baru tergarap Rp35 miliar. Padahal, peluang bisnis di "e-commerce" bisa tidak terhingga.

"Peluang bisnis periklanan di media digital masih terbuka lebar dan cukup menjanjikan. Bahkan, di bisnis itu tidak memerlukan modal yang cukup besar, tetapi membutuhkan kemampuan dalam mengembangkan ide dan kreativitas," katanya.

Ia mengatakan di bidang periklanan, potensinya masih sangat besar karena masih banyak `global brand` yang belum masuk ke Indonesia. Namun demikian, pengembangan "e-commerce" di Indonesia masih dihadapkan pada permasalahan masih sedikitnya pemegang kartu kredit dan minimnya pola sistem pengiriman barang.

Selain di bisnis media digital, iklan di media televisi, cetak, dan radio juga masih sangat menjanjikan. Pendapatan iklan dari 49 televisi bebas di Indonesia mencapai 1,92 miliar dolar Amerika Serikat (AS), dengan rata-rata penonton televisi selama 4,3 jam per hari.

"Iklan di 172 media cetak di Indonesia dengan oplah mencapai enam juta eksemplar berhasil meraih pendapatan 1,09 miliar dolar AS," katanya.

Menurut dia, selain memberikan peluang bisnis, media digital ternyata juga memberikan pengaruh besar dalam mentransformasikan gerakan sosial dan politik, memperkuat demokrasi, memperluas sumber informasi, dan partisipasi politik di sebuah negara. Media telah menjadi ruang sosial di mana kekuasaan ditentukan.

"Revolusi media digital saat ini sebagai tonggak kembalinya politik akar rumput. Bahkan, mampu mengubah perilaku dan pandangan politik kaum muda," katanya.

Ia mengatakan pada 2014 kandidat presiden dan politikus yang memanfaatkan media digital diperkirakan akan meraih banyak dukungan.

"Contohnya, Barack Obama berhasil menjadi presiden AS dengan menggunakan massa pendukungnya di `facebook` dan `twitter` yang menyumbang dana masing-masing sebesar 10 dolar AS. Obama tidak akan terpilih sebagai presiden tanpa internet," katanya.
(B015*H010/M008)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011