Islamabad (ANTARA News) - Sedikitnya empat orang tewas pada saat pesawat tak berawak Amerika Serikat menembakkan dua rudal ke satu kendaraan di daerah Miranshah, Waziristan Utara, Pakistan barat laut, Jumat malam, menurut laporan saluran TV lokal Urdu Duniya, demikian lapor Xinhua-OANA.

Laporan-laporan sebelumnya oleh Dinuya mengatakan target serangan adalah sebuah rumah, tetapi saluran itu kemudian mengkonfirmasi bahwa target serangan adalah kendaraan yang dicurigai membawa gerilyawan.

Rudal-rudal yang ditembakkan oleh pesawat tak berawak AS itu juga menghancurkan total sebuah rumah yang ada di dekatnya, kata laporan tersebut.

Serangan pesawat mata-mata AS pada Jumat itu adalah yang ke-31 dari serangan sejenis di Pakistan sejak 2011.

Sejak tahun ini, sedikitnya 225 orang warga Pakistan telah dilaporkan tewas dalam serangan pesawat tak berawak Amerika tersebut, yang sebagian besar dilancarkan di Waziristan Utara, tempat yang diyakini oleh Amerika sebagai kubu pertahanan gerilyawan di sepanjang daerah perbatasan Pakistan-Afghanistan.

Sementara itu sehari sebelumnya di Peshawar, seorang juru bicara Taliban Pakistan mengaku bertanggung jawab atas satu serangan terhadap konvoi konsulat Amerika Serikat di Peshawar pada Jumat, yang menewaskan seorang Pakistan dan melukai 10 orang lainnya.

Seorang Amerika termasuk salah satu dari orang yang ada di dalam konvoi kendaraan itu mengalami cedera ringan.

"Para staf diplomat dari semua negara anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) yang menjadi sasaran kami," kata Ehsanullah Ehsan, seorang juru bicara Taliban, kepada Reuters melalui telepon dari satu tempat yang tak disebutkan.

"Kami akan terus melakukan serangan-serangan seperti itu. Pakistan adalah target pertama kami, dan Amerika yang kedua."

Serangan terhadap konvoi konsulat AS di kota barat laut bergolak Peshawar ini merupakan lonjakan kekerasan terakhir sejak pasukan AS membunuh pemimpin Al Qaida Osama bin Laden pada awal bulan ini.

Juru bicara kedutaan AS, Alberto Rodriguez, mengatakan tidak ada orang Amerika yang tewas atau menderita cedera serius dalam serangan bom mobil tersebut, yang menewaskan seorang warga Pakistan dan melukai 10 orang lainnya.

Serangan itu terjadi di satu jalan utama di satu daerah di mana banyak diplomat Barat tinggal dan melibatkan bahan peledak 50 kilogram, kata polisi.

Al Qaida dan sekutunya, Taliban Pakistan, telah bersumpah untuk membalas pembunuhan Osama bin Laden, yang dilakukan oleh pasukan khusus AS pada 2 Mei, dan kelompok itu mengatakan akan menargetkan pemerintah Pakistan dan sekutu Baratnya.

"Staf diplomatik dari semua negara NATO kami jadikan target," kata Ehsanullah Ehsan, juru bicara Taliban.

"Kami akan melanjutkan serangan-serangan tersebut." tegasnya. (AK/C003/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011