Jakarta (ANTARA) - Setelah menjadi salah satu dari 20 IP Terpilih oleh Katapel Maya 2021, karakter Oramon buatan duo kreator Adin Nugroho dan Amalia Rizky kini sedang bersiap diadaptasi layar lebar di bawah bendera Pic[k]lock Films dengan judul "Oramon: Misi Penyelamatan Komodo Dragon".

Pic[k]lock Films menandatangani pembelian IP (intellectual property) untuk film dari pemilik IP karakter Oramon pada pertengahan Desember, langkah awal sebelum pembuatan film animasi ini dimulai. Duo kreator Oramon menciptakan karakter ini sejak setahun lalu sebagai reaksi atas minimnya ikon lokal di Indonesia. Ke depannya, Oramon diharapkan dapat menjadi teman bagi siapa saja yang mengenalnya.

IP karakter ini kemudian ditawarkan oleh Amalia Rizky untuk dikembangkan menjadi film layar lebar. Tawaran ini menarik perhatian Dewi Umaya selaku produser dari rumah produksi Pic[k]lock Films yang saat ini memang tengah fokus terhadap pengembangan film anak dan animasi.

Kesamaan visi ini membuat duo kreator IP karakter Oramon mempercayakan rumah produksi Pic[k]lock Films dalam menerjemahkan ide tersebut ke dalam bentuk layar lebar animasi petualangan.

“Setiap orang butuh teman, apapun bentuknya. Ide besar yang dibawa oleh Amalia Rizky ke saya waktu itu terdengar sangat menarik karena Oramon ingin menjadi teman segala usia dengan karakternya yang sederhana. Ditambah saat ini Pic[k]lock memang sedang fokus dalam pencarian film anak dan animasi. Sehingga kami rasa ini momentum yang pas untuk memulai proyek film Oramon ini,” ungkap Dewi Umaya dikutip dari siaran resmi, Rabu.

Saat ini film Oramon sedang berada di tahap pengembangan cerita dan pemilihan rekanan animator. Meski jalan masih panjang, baik kreator maupun produser optimis proyek ini dapat menjadi sumbangsih bagi khazanah perfilman animasi di Indonesia.

Baca juga: Bincang bareng animator dan koreografer film Disney "Encanto"

Baca juga: Sutradara ungkap inspirasi "Encanto" hingga pesan untuk animator lokal

Baca juga: Animator Disney Ruthie Tompson meninggal di usia 111 tahun

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021