Jakarta (ANTARA) - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri mengatakan sosok ibu mempunyai peran penting dalam menanamkan integritas pada anak.

"Sosok bersahaja inilah yang sangat menentukan jati diri, watak, dan kepribadian seorang anak melalui setiap tahapan proses alamiah asah, asih, asuh sejak mengandung, melahirkan, merawat hingga membesarkan buah hatinya," kata Firli dalam keterangannya di Jakarta, Rabu, dalam rangka memperingati Hari Ibu yang jatuh pada 22 Desember.

Ia mengatakan nilai ketuhanan, agama, moral, akhlak, etika dan budaya serta kejujuran yang ditanamkan seorang ibu kepada anak-anaknya dapat menjadi pondasi kuat dalam membentuk karakter dan integritas seorang anak sebagai generasi penerus bangsa dan negara.

Menurutnya, generasi-generasi berkarakter kuat dan memiliki integritas yang baik sangat dibutuhkan untuk menghadapi sekaligus menyelesaikan ragam permasalahan besar bangsa, salah satunya korupsi dan perilaku koruptif yang telah berurat akar di republik ini.

"Korupsi adalah persoalan utama yang saat ini tengah dihadapi negara, dapat tuntas diselesaikan apabila segenap anak-anak bangsa senantiasa menjaga karakter dan integritas yang ditanamkan ibu kepada mereka untuk meredam rasa tamak yang menjadi biang keladi timbulnya perilaku koruptif," ujar Firli.

Firli juga mengenang sosok ibunda yang menekankan pentingnya pendidikan dan menjaga integritas terhadap anak-anaknya.

Baca juga: Ibu Negara tegaskan peran perempuan untuk kemajuan bangsa
Baca juga: Menteri PPPA ajak napak tilas perjuangan perempuan Indonesia
Baca juga: Ibu Negara: Perempuan tidak hanya "konco wingking" saja


"Tegas saya katakan bahwa saya bisa berada dalam posisi saat ini karena jasa tak terhingga ibu, mengingat ayah tercinta wafat saat kami masih kecil sehingga tugas dan kewajiban seorang ayah sebagai tulang punggung keluarga menjadi tanggung jawab di pundak ibu," ucapnya.

Ia mengatakan seorang ibu akan selalu berusaha segenap jiwa dan raganya untuk membahagiakan dan mengedepankan masa depan anaknya, meskipun mengorbankan kebahagiaan dan masa depannya sendiri.

"Ini lah yang membuat saya bertekad mengejar dan mewujudkan cita-citanya menjadi seorang abdi negara, meski hidup dalam keterbatasan karena saya yakin doa dan restu ibu akan membuka jalan bagi saya," katanya.

Perjuangan dan pengorbanan luar biasa ibu, mengajarkannya tentang nilai-nilai kehidupan di mana kerja keras, kerja ikhlas, dan wajib mengedepankan nilai agama, moral, etika, budaya, dan kejujuran adalah kunci kesuksesan di masa depan.

"Atas dasar itulah, syukur Alhamdulillah dalam perjalanan karir sebagai abdi negara, tidak sekalipun saya 'cawe-cawe' apalagi meminta 'back up' senior maupun pimpinan untuk mendapatkan kenaikan pangkat, jabatan maupun hal-hal lainnya," ungkap Firli.

"Alhamdulillah, beberapa hari lalu saya berkesempatan berziarah ke makam ibu dan ayah di Desa Lontar, Sumatera Selatan. Saya sadar betul bahwa apa yang kita capai saat ini karena jasa orang tua saya, khususnya ibu," kata dia menambahkan.

Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: M Arief Iskandar
Copyright © ANTARA 2021