Seoul (ANTARA News) - Kementerian Pertahanan Korea Selatan hari Rabu mengatakan telah menolak permintaan PBB untuk mengirim pasukan Korsel ke Republik Demokratik Kongo (DRC). "Kami tidak dapat menerima permintaan PBB karena adanya pandangan publik yang negatif," kata seorang pejabat kementerian tersebut kepada kantor berita AFP, dan menambahkan bahwa permintaan itu muncul bulan lalu lewat saluran dilomatik. Sebanyak 17.000 anggota pasukan PBB ditempatkan di DRC, namun banyak negara diminta mengirim pasukannya untuk membantu meningkatkan keamanan di negara Afrika tengah itu menjelang pemilihan yang dijadwalkan tahun ini. "Kita sulit mempertimbangkan pengiriman pasukan yang baru saat ini karena Majelis Nasional menyetujui rencana kami untuk menambah anggota pasukan di Irak pada Desember lalu," kata pejabat lainnya pada kementerian tersebut. Korea Selatan tidak menempatkan pasukannya di DRC, dan kementerian itu tidak memerinci berapa banyak anggota pasukan Korsel yang diminta PBB. Sebanyak 3.200 tentara Korea Selatan ditempatkan di Irak, kontingen terbesar ketiga setelah AS dan Inggris. Desember lalu, parlemen Korea Selatan menyetujui rencana pemerintah untuk memperpanjang keberadaan tentaranya di Irak untuk tahun berikutnya sampai akhir tahun 2006 dan mengurangi sepertiga jumlah personilnya. Beberapa kelompok anti-perang di Seoul menuntut penarikan pasukan Korsel dari Irak setelah kelompok perlawanan Irak menghukum mati penerjeman Korsel di negeri yang dilanda konflik antar sekte itu Juni 2004, demikian AFP.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006