Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres mengatakan PBB telah menyiapkan sejumlah inisiatif termasuk menyelenggarakan konferensi demi mobilisasi yang kuat dari masyarakat internasional untuk mendukung Lebanon.

Pernyataan Guterres ini disampaikan dalam sebuah konferensi pers di Beirut pada Selasa (21/12) saat kunjungan empat harinya di Lebanon.

Dalam kunjungan tersebut, Guterres membahas berbagai upaya dengan jajaran pemimpin dan pejabat Lebanon untuk mendukung negara itu di masa mendatang.

Guterres menekankan perlunya lebih banyak dukungan dari masyarakat internasional dengan syarat Lebanon menerapkan reformasi yang diperlukan.
 
Foto yang diabadikan pada 19 Desember 2021 di Istana Baabda di dekat Beirut, Lebanon, ini menunjukkan Presiden Lebanon Michel Aoun (kanan) menemui Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres yang sedang berkunjung. (Xinhua/Bilal Jawich


"Kita sedang menghadapi situasi yang sangat dramatis. Sangat penting untuk mencapai kesepakatan dengan Dana Moneter Internasional (IMF) dan membentuk rencana kredibel yang dapat memobilisasi dukungan masyarakat internasional. Hal ini membutuhkan itikad politik," kata Guterres.

Sekjen PBB mengatakan bahwa dirinya telah menerima jaminan dari jajaran pejabat Lebanon bahwa pemilihan anggota parlemen akan digelar tepat waktu pada 2022.

Dia menambahkan PBB siap memberi dukungan teknis demi menjamin pemilihan yang independen, tidak memihak, dan transparan.

Guterres tiba di Lebanon pada Minggu (19/12) dan bertemu dengan Presiden Lebanon Michel Aoun, Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati, serta Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Lebanon Nabih Berri.

Guterres juga meletakkan karangan bunga di tugu peringatan ledakan pelabuhan Beirut Agustus 2020, serta mengunjungi markas besar Pasukan Sementara PBB di Lebanon (UNIFIL) untuk menindaklanjuti misi mereka di Lebanon selatan.

Penerjemah: Xinhua
Editor: Bayu Prasetyo
Copyright © ANTARA 2021