Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengatakan Pemerintah tetap melakukan percepatan vaksinasi COVID-19 di Tanah Air, meskipun cakupan di Indonesia telah melampaui target Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organisation (WHO).

"Jadi, walaupun sudah melampaui target WHO, kami ingin percepat lagi, terutama daerah-daerah aglomerasi yang tempat seperti Jakarta Raya, Solo Raya dan Bandung Raya, kemudian daerah yang masih kecil itu ada 10 provinsi," kata Wapres Ma’ruf Amin di Lampung, Rabu.

Wapres mengapresiasi berbagai pihak yang terlibat dalam vaksinasi COVID-19 di seluruh daerah dan mendorong pemerintah daerah untuk mempercepat pelaksanaan vaksinasi kepada masyarakat.

"Vaksin yang (dosis) pertama itu sudah di atas 70 persen, tapi vaksin (dosis) kedua baru 51 persen. Sebenarnya kalau targetnya WHO sudah terlampaui, WHO 40 persen, tapi kan kami inginnya lebih dari itu," katanya.

Untuk dapat mempercepat vaksinasi COVID-19, Wapres mengatakan Pemerintah akan melibatkan semakin banyak pihak, khususnya di jajaran TNI, Polri, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), pihak swasta, perguruan tinggi dan lembaga swadaya masyarakat (LSM).

Baca juga: Ma'ruf Amin kenang NU pernah jadi seperti bulus

Baca juga: Ma'ruf Amin: Jiwa keagamaan melemah pada sistem politik Indonesia


"Jadi kami akan memperbanyak vaksinatornya. Vaksinnya sudah cukup, tinggal vaksinator kami perbanyak dari semua kalangan," tambahnya.

Selain itu, Pemerintah juga akan mulai menyediakan dosis ketiga atau booster kepada masyarakat pada Januari 2022. Hal itu bertujuan untuk antisipasi meminimalkan penyebaran berbagai varian baru.

"Kami harapkan mulai Januari ini sudah mulai masuk ke booster, sehingga dilapisi. Tetapi ya kekebalan kelompok kita memang sudah dapat secara alamiah disamping secara vaksinasi," jelasnya.

Sementara itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan hingga Rabu telah tercatat sebanyak 108.412.315 penduduk Indonesia telah mendapatkan dosis lengkap vaksin COVID-19 per Rabu.

"Sampai hari ini, total masyarakat yang sudah kami suntikan dosis lengkap mencapai 108.412.315 orang atau 40,12 persen. Artinya kita lebih cepat dari target yang ditetapkan WHO," ucapa Budi.

WHO menetapkan cakupan vaksinasi di setiap negara sedikitnya mencapai 40 persen dari total populasi masing-masing negara pada akhir 2021.

Pewarta: Fransiska Ninditya
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2021