Jakarta (ANTARA) - PT Waskita Karya (Persero) menanam 40 ribu bibit mangrove di pesisir Taman Mangrove Ketapang, Kabupaten Tangerang, Banten, sebagai bentuk dukungan terhadap pelestarian lingkungan.

"Kegiatan ini merupakan wujud pelaksanaan Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan yang mendorong pembangunan berkelanjutan," kata Direktur Utama Waskita Karya Destiawan Soewardjono dalam keterangan tertulis yang dikutip di Jakarta, Kamis.

Di area seluas sekitar 14,5 hektare tersebut terdapat sekitar 250 ribu batang mangrove yang terdiri dari 16 jenis, seperti rhizopora dan bruguiera.

Destiawan mengatakan dukungan bibit oleh Waskita akan memperkaya dan menambah upaya pelestarian kawasan hutan mangrove di wilayah tersebut.

Menurut dia, alasan perseroan ikut terlibat dalam menjaga dan memelihara alam agar tetap lestari dan berkelanjutan karena perubahan iklim dan pengurangan emisi karbon telah menjadi pembahasan dunia, sehingga aksi menanam mangrove menjadi upaya konkret dalam mempertahankan daratan dari ancaman abrasi sekaligus meningkatkan perekonomian penduduk lokal.

“Kawasan ini memiliki potensi besar untuk berkembang lebih baik. Tanaman mangrove dapat diolah menjadi berbagai produk konsumsi seperti sirop atau kue tradisional," ujar Destiawan.

Dia menyatakan bahwa perseroan mendukung pertumbuhan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di sekitar area Taman Mangrove Ketapang dan membuka peluang menjadi mitra binaan Waskita Karya.

Kepala Seksi Teknologi Hasil Perikanan Dinas Perikanan Kabupaten Tangerang Hari Mahardika menyambut baik dukungan dari Waskita Karya dan berharap agar dukungan yang diberikan saat ini melalui penanaman mangrove dapat berkembang lebih baik.

“Di Taman Mangrove Ketapang ini terdapat 16 jenis mangrove, termasuk jenis langka, yaitu bruguirea serioptagal. Semoga bibit mangrove yang ditanam dapat tumbuh dengan baik, sehingga memberikan manfaat lebih luas tidak hanya kepada alam pesisir, namun juga manfaat ekonomi terhadap masyarakat sekitar melalui pemanfaatan mangrove yang berkelanjutan,” ucap Hari.

Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2021