Saya berharap pelepasan ekspor ini dapat memotivasi kalangan dunia usaha untuk terus mempertahankan dan memperluas pasar ekspornya
Jakarta (ANTARA) - Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi memimpin pelepasan ekspor senilai Rp35,03 triliun atau setara 2,44 miliar dolar AS dari 62 kabupaten/kota di 26 provinsi, seraya menegaskan bahwa ekonomi nasional mulai pulih sehingga harus terus dijaga secara serius agar perekonomian Indonesia cepat bangkit dan tumbuh.

“Pelepasan ekspor ini merupakan kolaborasi dan kerja sama dari seluruh pemangku kepentingan, baik pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan para pelaku usaha untuk mendorong pemulihan ekonomi nasional, serta meningkatkan kinerja ekspor nasional. Saya berharap pelepasan ekspor ini dapat memotivasi kalangan dunia usaha untuk terus mempertahankan dan memperluas pasar ekspornya,” ujar Mendag Lutfi saat memimpin pelepasan ekspor akhir tahun 2021 yang diikuti 278 eksportir secara hibrid, Kamis.

Ia mengatakan pertumbuhan ekspor yang signifikan juga akan mendorong inovasi dan peningkatan kualitas industri dalam negeri. "Kedua hal ini merupakan fondasi utama untuk memulihkan ekonomi nasional dan mewujudkan cita-cita Indonesia Maju 2045,” ujar Mendag.

Mendag Lutfi menyampaikan Kementerian Perdagangan sering bertemu dan berdiskusi dengan eksportir dan memotivasi mereka untuk berani mengeksplorasi peluang pasar baru di kawasan emerging markets dan pasar nontradisional.

"Terlebih, dengan adanya ketidakpastian di negara-negara pesaing, kita justru dapat memanfaatkan potensi ekspor yang selama ini belum dioptimalkan seperti Afrika, Asia Selatan, Asia Barat, Eropa Timur dan negara- negara di kawasan Oseania,” ujar Mendag.

Baca juga: Pemerintah optimistis tingkatkan ekspor hingga akhir tahun

Sejumlah pimpinan pemerintah pusat dan daerah turut hadir di wilayah akreditasi masing-masing antara lain Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga, Gubernur Riau Syamsuar, Wakil Gubernur Bangka Belitung Abdul Fatah, Wakil Gubernur Kalimantan Timur Hadi Mulyadi, Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana, Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani, Walikota Salatiga Yuliyanto, Walikota Semarang Hendrar Prihadi, dan Wakil Bupati Boyolali Wahyu Irawan.

Sedangkan dari kalangan pengusaha dan asosiasi turut hadir antara lain Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia Warih Andang Tjahjono, Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Shinta Widjaja Kamdani, serta perwakilan dari Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI).

“Pertumbuhan ekspor nonmigas yang terus menerus surplus hingga akhirnya meraup nilai ekspor bulanan tertinggi sepanjang sejarah ini, bukan hanya hasil kerja keras pemerintah pusat, tetapi juga para eksportir dan pemerintah daerah. Maka dari itu, acara hari ini sekaligus bentuk apresiasi kepada pemerintah di tingkat provinsi, kota maupun kabupaten yang sehari-hari melayani kebutuhan para eksportir,” jelas Mendag.

Selain lokus utama di Karawang, Jawa Barat, terdapat 17 titik pelepasan di antaranya Pangkal Pinang (Bangka Belitung), Pelalawan dan Pekanbaru (Riau), Bogor dan Bekasi (Jawa Barat), Salatiga, Boyolali, dan Semarang (Jawa Tengah), Gresik dan Sidoarjo (Jawa Timur), Mataram (NTB),  Pontianak (Kalimantan Barat).

Secara keseluruhan, terdapat 26 provinsi yang mendukung acara Pelepasan Ekspor Akhir Tahun 2021.

Secara kumulatif kinerja ekspor Indonesia pada Januari-November 2021 mencapai 209,16 miliar dolar AS atau naik 42,62 persen dibanding periode yang sama pada 2020.

Baca juga: BPS: RI surplus perdagangan 3,51 miliar dolar AS pada November 2021

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021